Cuaca siang itu begitu terik, namun sorot mata Ariadi tajam menengadah ke langit sambil mengarahkan para anggota timnya yang sedang memperbaiki kawat beraliran listrik  di jalur Pangkalpinang-Sungailiat.

Bersama dengan timnya itu, Ia rutin berpatroli dan merawat jaringan listrik agar tetap andal guna mengalirkan listrik ke rumah pelanggan. Dalam dunia kelistrikan, mereka akrab disebut dengan tim pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB). 

Tim PDKB merupakan salah satu pasukan elit PLN Babel yang memiliki ciri dapat bekerja di jaringan listrik meski kawat kabel masih berlistrik. Bukan karena kebal listrik, namun mereka dibekali alat pelindung diri yang didesain khusus dan mematuhi Standard operating procedure (SOP) yang begitu ketat.  

Keberadaan Tim ini memberi keuntungan bagi pelanggan, karena pada saat mereka bekerja listrik di rumah pelanggan tidak perlu dipadamkan dan listrik akan tetap menyala. Hal ini dilakukan PLN sebagai komitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. 

Hingga kini, tim tersebut aktif bekerja memelihara jaringan sepanjang 3.603 kms. Pekerjaan dilakukan dengan dua metode, yaitu metode berjarak dan sentuh langsung. Berbagai pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan seperti pemasangan jumper, pemeliharaan arester, penggantian isolator, dan sebagainya. 

Ariadi mengaku bangga menjalani profesinya saat ini. 

“Saya merasa bangga dengan pekerjaan ini karena dapat membantu masyarakat tetap dapat menikmati listrik, mengingat kini listrik menjadi kebutuhan pokok yang tak bisa lepas dari aktivitas sehari-hari,” katanya.

Sudah enam tahun Dirinya bersama dengan timnya memelihara jaringan listrik di Bangka Belitung, sehingga merasakan ikatan kekeluargaan yang begitu kuat, yang mana hal tersebut diakuinya mendukung pekerjaannya. 

“Karena pekerjaan dilakukan dalam tim, maka rasa kekeluargaan antar personel terasa kental, hal itu sangat mendukung kinerja kami,” jelasnya.

Ia mengatakan, bahwa pekerjaannya itu memerlukan tenaga dan konsentrasi yang tinggi. 

“Karena dilakukan dalam keadaan bertegangan, maka diperlukan tenaga yang kuat dan fokus pada pekerjaan,” ujarnya.

Selain itu, cuaca yang tidak menentu terkadang menjadi tantangan bagi petugas ini dalam menyelesaikan tugasnya. 

“Tantangannya adalah cuaca yang tidak menentu, bila turun hujan maka personil harus turun dari tiang karena PDKB tidak boleh dilakukan pada saat hujan," kata Ariadi.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020