Pangkalpinang (Antara Babel) - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bangka Belitung, Rina Tarol terkejut mendengar skorsing tidak boleh kuliah selama satu tahun yang diberikan Akademi Keperatawan (Akper) Pangkalpinang kepada dua mahasiswinya hanya karena tertukar sebuah helm di halaman parkir RSUD Sungailiat, Kabupaten Bangka, Desember lalu.

"Masa sanksinya berat begitu. Nggak boleh dong menghukum mahasiswi dengan skorsing tidak boleh kuliah selama satu tahun hanya karena tertukarnya helm. Sanksi itu harus mendidik, tidak boleh semena-mena dan berperikemanusiaan," ujarnya di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan, meskipun seandainya pihak kampus menilai kedua mahasiswi memiliki kesalahan namun tidak harus menghukum kesalahan dengan tidak mempertimbangkan masa depan mahasiswi. Apalagi, menurutnya kedua mahasiswi tersebut bukan berniat mencuri.

"Saya juga pernah kok tertukar helm. Ini kan bukan masalah berat dan bisa diselesaikan secara damai," katanya.

Ia menuturkan, akan memanggil jajaran direksi Akper Pangkalpinang ke Komisi IV untuk mendengarkan penjelasan mengenai skorsing tersebut dan berharap jajaran direksi tidak memberikan hukuman yang terlalu berat atas kesalahan yang kecil.

"Kasian adek-adek ini, sebentar lagi mau lulus. Masa cantik-cantik begini mencuri, ngga kan," ujarnya.

Rina menambahkan, pihaknya juga akan memanggil Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung untuk memberikan masukan kepada pihak kampus agar pendidikan kedua mahasiswi tidak terkorbankan hanya karena kesalahpahaman.

"Saya berharap pendidikan kedua mahasiswi ini tidak terganggu. Masa karena persoalan kesalahpahaman begini lantas harus terhalang pendidikannya," katanya.

Sebelumnya, Pembantu Direktur Akper Pangkalpinang, Wahyu Hidayanti mengatakan, pihaknya menghukum skorsing kedua mahasiswi karena dianggap melakukan pencurian satu buah helm milik pegawai RSUD Sungailiat, Kabupaten Bangka. Kedua mahasiswi juga harus membayar uang kuliah semester enam, meskipun tidak diperbolehkan ikut perkuliahan.

Mengenai surat pernyataan pemilik helm, kata Wahyu, tidak berpengaruh karena pihaknya hanya mengambil pernyataan awal pemilik helm saat merasa kehilangan.

Akademi Keperawatan merupakan institusi keperawatan yang berdiri sejak 1994 lalu dan di bawah naungan Yayasan Pendidikan Kota Pangkalpinang. Akademi yang terletak di Kelurahan Air Itam ini telah memiliki 21 angkatan keperawatan dan saat ini mendidik 360 mahasiswa calon perawat.

Pewarta: Leo Oktaviano

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015