Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, menilai usaha desa wisata nelayan bisa dijadikan alternatif ekonomi baru yang potensial karena sesuai karakteristik masyarakat di daerah kepulauan tersebut.

"Letak geografis di daerah kepulauan dan didukung banyaknya warga yang bekerja sebagai nelayan merupakan potensi besar untuk bisa mewujudkan terbentuknya desa wisata nelayan di daerah itu," ujar Kepala Seksi Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan Informatika Kabupaten Bangka Barat, Rahadiyan di Muntok, Rabu.

Ia mengatakan kabupaten yang dikelilingi pantai merupakan potensi yang bisa dikembangkan untuk membentuk desa wisata dengan mengandalkan daya tarik kehidupan sehari-hari nelayan tradisional.

Kehidupan nelayan tradisional di sepanjang pesisir pantai di daerah itu jika dikemas secara kreatif dan profesional diyakini akan bisa memberikan tambahan pendapatan warga di desa tersebut.

"Jika dikelola dengan baik, kita bisa menjual kehidupan sehari-hari nelayan kepada para wisatawan, mulai dari aktivitas penangkapan ikan, seperti memancing, menjala ikan, udang dan kerang, pasang bubu, bagan sampai ke pengolahan hasil tangkap," kata dia.

Menurut dia, kehidupan nelayan tradisional di Bangka Barat yang hanya menangkap ikan di pinggiran memiliki keunikan tersendiri dan cukup aman dijadikan aktivitas bagi para wisatawan.

Selain menangkap ikan, udang, kepiting, siput dan binatang laut lainnya, kata dia, pengolahan hasil tangkap juga bisa dijadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

"Warga bisa menawarkan dan melibatkan para wisatawan dengan aktivitas pengolahan ikan dan udang menjadi pempek, kerupuk, rusip, terasi dan lainnya, tentu itu akan menjadi pengalaman tersendiri bagi wisatawan," kata dia.

Ia mengatakan, warga tidak perlu mengubah aktivitas keseharian mereka dalam menangkap dan mengolah hasil laut karena pola kehidupan tradisional itu yang akan menjadi daya tarik.

Untuk mengembangkan desa wisata, ia berharap para pelaku usaha wisata atau agen berinisiatif untuk membina dan mengelola warga agar mau bersama-sama membuka usaha desa wisata.
     
"Peran pemerintah desa juga cukup memegang peran penting untuk menyemangati warganya, sementara pemerintah akan memfasilitasi dengan menyediakan berbagai fasilitas pendukung lainnya," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015