Satuan Tugas Penanganan COVID-19 kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan baru satu unit rumah sakit di daerah itu yang membuka pelayanan tes rapid antigen.
"Berdasarkan rilis yang kami terima dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) pada Senin (21/12), di Bangka Barat baru ada satu lokasi, yaitu Rumah Sakit Gunung Manik Parittiga yang sudah dibuka pelayanannya mulai Sabtu (19/12)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangka Barat dr. Hendra di Mentok, Selasa.
Ia mengatakan, Rumah Sakit Bakti Timah Mentok dikabarkan juga akan memberikan pelayanan tes rapid antigen dalam beberapa hari ke depan.
"Sampai saat ini kami belum tahu kejelasannya, namun yang sudah pasti bisa melayani tes rapid antigen berdasarkan rilis dari KKP Pangkalpinang ada 16 unit pelayanan kesehatan dan rumah sakit di seluruh Bangka Belitung," katanya.
Sebanyak 16 lokasi tersebut, yaitu RS Bakti Timah Pangkalpinang, RSMS Sungailiat, BMC Belitung, Laboratorium Promedic Pangkalpinang, Farmalab Naraya Pangkalpinang, Klinik Suci Medika Toboali, Klinik Bakti Timah Tanjungpandan, RS DKT, RS Almah Belitung, RS Siloam Bangka, RS Utama Tanjungpandan, Klinik Medika Stannia Belinyu, RS Gunung Manik Parittiga, RSIA Muhaya, RS Arsani dan RSK Bhakti Wara.
Ia menjelaskan, kebijakan pemerintah yang mewajibkan seluruh warga yang akan keluar daerah untuk melakukan tes rapid antigen hanya sampai 8 Januari 2020, dengan tujuan membatasi pergerakan orang pada masa libur akhir tahun.
Kebijakan itu dilakukan untuk menekan risiko terjadinya lonjakan penularan virus karena saat ini ada kecenderungan jumlah kasus semakin meningkat.
Hendra menambahkan, tingkat keakuratan tes rapid antigen dinilai juga kurang maksimal, yaitu hanya sekitar 80 persen sehingga Pemkab Bangka Barat belum ada rencana belanja alat pendukung.
"Kami belum melihat perlu diadakan rapid antigen," ujarnya.
Ia menyarankan masyarakat menunda bepergian atau liburan keluar daerah karena peningkatan kasus COVID-19 akhir-akhir ini terus meningkat.
"Sebaiknya kita membatasi diri dan menunda rencana liburan akhir tahun untuk mendukung upaya bersama memutus mata rantai penyebaran virus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Berdasarkan rilis yang kami terima dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) pada Senin (21/12), di Bangka Barat baru ada satu lokasi, yaitu Rumah Sakit Gunung Manik Parittiga yang sudah dibuka pelayanannya mulai Sabtu (19/12)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangka Barat dr. Hendra di Mentok, Selasa.
Ia mengatakan, Rumah Sakit Bakti Timah Mentok dikabarkan juga akan memberikan pelayanan tes rapid antigen dalam beberapa hari ke depan.
"Sampai saat ini kami belum tahu kejelasannya, namun yang sudah pasti bisa melayani tes rapid antigen berdasarkan rilis dari KKP Pangkalpinang ada 16 unit pelayanan kesehatan dan rumah sakit di seluruh Bangka Belitung," katanya.
Sebanyak 16 lokasi tersebut, yaitu RS Bakti Timah Pangkalpinang, RSMS Sungailiat, BMC Belitung, Laboratorium Promedic Pangkalpinang, Farmalab Naraya Pangkalpinang, Klinik Suci Medika Toboali, Klinik Bakti Timah Tanjungpandan, RS DKT, RS Almah Belitung, RS Siloam Bangka, RS Utama Tanjungpandan, Klinik Medika Stannia Belinyu, RS Gunung Manik Parittiga, RSIA Muhaya, RS Arsani dan RSK Bhakti Wara.
Ia menjelaskan, kebijakan pemerintah yang mewajibkan seluruh warga yang akan keluar daerah untuk melakukan tes rapid antigen hanya sampai 8 Januari 2020, dengan tujuan membatasi pergerakan orang pada masa libur akhir tahun.
Kebijakan itu dilakukan untuk menekan risiko terjadinya lonjakan penularan virus karena saat ini ada kecenderungan jumlah kasus semakin meningkat.
Hendra menambahkan, tingkat keakuratan tes rapid antigen dinilai juga kurang maksimal, yaitu hanya sekitar 80 persen sehingga Pemkab Bangka Barat belum ada rencana belanja alat pendukung.
"Kami belum melihat perlu diadakan rapid antigen," ujarnya.
Ia menyarankan masyarakat menunda bepergian atau liburan keluar daerah karena peningkatan kasus COVID-19 akhir-akhir ini terus meningkat.
"Sebaiknya kita membatasi diri dan menunda rencana liburan akhir tahun untuk mendukung upaya bersama memutus mata rantai penyebaran virus," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020