Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merintis ekspor langsung lada putih ke negara di wilayah Timur Tengah guna meningkatkan pendapatan petani lada di daerah itu.

"Kami menginginkan komoditi lada ini ekspornya langsung dari Belitung jadi tidak di bawa ke Pangkal Pinang atau daerah lain," kata Bupati Belitung, Sahani Saleh di Tanjung Pandan, Rabu.

Hal ini disampaikan dia usai mengikuti rapat virtual dengan jajaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia terkait program ekspor masuk Desa.

Dirinya optimistis ekspor langsung lada tersebut dapat terealisasi mengingat tersedianya fasilitas pendukung seperti pelabuhan internasional serta para eksportir yang siap memasarkan lada tersebut.

"Kami yakin bisa karena eksportir ini punya jaringan di negara luar masing-masing sudah punya pembeli jadi mereka nanti akan datang langsung ke Belitung dan menghitung dari segi kuota, kemampuan produksi dan pengemasan," ujarnya.

Ia mengatakan, upaya ini juga akan memangkas jalan panjang ekspor lada yang dinilainya selama ini ada semacam monopoli dalam aktivitas perdagangannya.

"Selain itu hasil produksi perikanan atau pertanian selama ini memang kita tidak dapat Dana Bagi Hasil (DBH) karena kita tidak terdaftar sebagai daerah eksportir," katanya.

Dikatakannya, dengan ekspor langsung ini akan mendorong pendapatan petani lada dengan harga jual yang baik serta endapatan daerah melaui kegiatan eskpor.

"Ke depannya memang kami ingin ekspor langsung seperti ini termasuk untuk komoditi perikanan dan hasil lainnya," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Hamzah di Tanjung Pandan, mengatakan ekspor langsung tersebut juga akan meningkatkan harga jual lada petani.

"Karena harga selama ini berpengaruh dari Pangkal Pinang makanya harga kita selisihnya lebih rendah antara Rp2 ribu dan Rp3 ribu lebih rendah," ujarnya.

Dengan adanya ekspor langsung, kata Hamzah, maka akan meningkatkan harga jual lada petani dikarenakan langsung menuju negara tujuan.

"Kalau dari harga dipastikan bisa bersaing jadi tidak banyak tangan artinya dari tangan kedua langsung ke kita dan tidak ada tangan ketiga atau lainnya," kata Hamzah.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021