Pangkalpinang, (ANTARA Babel) - Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS), Sukrisno menyatakan PT Timah siap mengorbankan produksi untuk mengubah lingkungan menjadi lebih baik.

"Saya akan korbankan produksi untuk melakukan perubahan agar lingkungan kita bisa menjadi lebih baik," kata Sukrisno di Pangkalpinang.

Sukrisno mengakui, dalam masa transisi penerapan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) nomor 28 tahun 2009 tentang usaha jasa pertambangan, produksi PT Timah mengalami penurunan.

"Meski demikian saya pastikan aktivitas penambangan tidak menurun, yang menurun itu adalah produksinya karena kita tidak ingin merusak lingkungan, semua masih dalam tahap penyesuaian sampai akhir masa transisi Desember nanti," kata dia.

Sebagai respon terhadap Permen ESDM No 28 tahun 2009, PT Timah telah merestrukturisasi sistem tata kelola penambangan di internal perusahaan sejak awal Oktober lalu.

Salah satu perubahan dilakukan dari aspek hukum.  Jika selama ini bentuk perjanjian kerja antara PT Timah dan mitra berupa kerja sama pengoperasian, namun dengan diberlakukanya Pemen ESDM No 28 tahun 2009 tersebut bentuk perjanjian menjadi kerja sama Penyewaan Alat Tambang.

Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi pihak yang melakukan penambangan timah sehingga nantinya kebijakan eksplorasi, eksploitasi dan reklamasi dapat diambil hanya oleh PT Timah.

"Dalam setiap grafik perubahan pasti ada penurunan yang nantinya akan naik, jadi saat ini tidak apa-apa produksi turun asal nanti untung kita jadi lebih besar baik dari segi keramahan lingkungan maupun eksplorasi penemuan cadangan baru," kata dia.

Pada triwulan ketiga, tercatat PT Timah mengalami penurunan laba bersih sebesar 57 persen menjadi Rp370 miliar dibanding pencapaian sebelumnya; Rp860 miliar.

Penurunan diperkirakan karena membanjirnya bijih timah ilegal di pasaran terutama yang berasal dari Indonesia sehingga membuat "supply" melebihi "demand" sehingga prinsip dasar ekonomi berlaku yang mengakibatkan harga timah jatuh.

Total penerimaan penjualan yang diterima oleh perseroan sampai dengan akhir September 2012 yang tercatat sebesar Rp6,09 triliun atau turun sebesar 12 persen dari realisasi pendapatan tahun 2011 sebesar Rp6,816 triliun.

Pewarta:

Editor : Ida


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012