Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam dan penyubur tanaman.

"Pembuatan pupuk kompos ini juga sebagai edukasi ke masyarakat untuk memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna dan mengurangi sampah yang ada di Belitung," kata Kepala DLH Belitung, Edi Usdianto di Tanjung Pandan, Minggu.

Menurut dia, para petugas memproduksi kompos tersebut dengan memanfaatkan dua unit mesin penggiling yang dimiliki oleh DLH Belitung.

Adapun bahan baku pembuatan kompos berasal dari sampah rumah tangga seperti sayur-sayuran, buah-buahan, daun pisang, kulit dan bongkol pisang.

"Serta berbagai sampah organik berasal dan dari sejumlah pasar di sini," ujarnya.

Edi menjelaskan, proses pembuatan kompos dimulai dengan mencampurkan bahan baku tersebut dengan bahan lain seperti serbuk gergaji dan setelah kondisinya hancur melewati proses penggilingan maka disatukan dalam sebuah wadah.

"Setelah itu baru dimasukkan ke dalam tong komposter dan ditambah air kemudian dibiarkan beberapa hari," ujarnya.

Ia menambahkan, kualitas kompos tersebut sangat baik untuk media tanam terutama untuk penyubur daun dan batang.

"Jadi bisa membuat tanaman jadi subur dan ini istilahnya memanfaatkan barang yang tidak berguna menjadi bermanfaat. Ini juga sebagai bentuk pengurangan sampah di masyarakat," katanya.

Sementara ini, lanjut Edi, produksi kompos tersebut hanya dibagikan kepada petani dan tidak diperjualbelikan dikarenakan masih dalam tahap uji coba.

"Ya masih gratis. Ini sudah berjalan sejak dua minggu lalu. Untuk mesin gilingnya hanya ada dua sebetulnya ada empat unit tapi dua unit lagi kami hibahkan ke Desa," ujar Edi.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021