Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel) mewaspadai "leptospirosis" atau penyakit kencing tikus karena penyebaran penyakit ini cukup rawan selama musim hujan.
"Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian," kata Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Pangkalpinang, Suprihatin, Jumat.
Selama musim hujan, kata dia, pihaknya terus meningkatkan sosialisasi kepada warga khususnya di daerah rawan banjir atau genangan air agar berhati-hati dan meningkatkan kebersihan diri serta lingkungan guna mencegah penyakit kencing tikus dan penyakit musiman lainnya.
"Penularan penyakit ini cukup mudah, yaitu melalui genangan air hujan atau banjir yang tercemar kencing dan kotoran tikus yang masuk melalui luka terbuka di tubuh," ujarnya.
Menurut dia, potensi virus ini menular kepada manusia cukup tinggi karena perkembangbiakan tikus yang cukup tinggi ditambah saluran pembuangan air warga yang kurang baik mengakibatkan genangan hujan yang cukup luas.
"Sampai saat ini belum ada laporan kasus 'leptospirosis' dari rumah sakit, puskesmas, namun kita harus tetap waspada terhadap penyakit ini," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diharapkan warga khususnya anak-anak tidak bermain di genangan air hujan untuk menghindari penyakit ini.
Selain itu, diharapkan warga menjalankan pola hidup sehat dengan membiasakam cuci tangan atau kaki dengan sabun untuk membunuh bakteri dan virus penyakit tersebut.
"Membiasakan mencuci tangan dan kaki tidak hanya terhindar dari penyakit kencing tikus ini, tetapi juga terhindar dari penyakit lainnya seperti diare, ISPA, kutu air, kurap dan lainnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian," kata Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Pangkalpinang, Suprihatin, Jumat.
Selama musim hujan, kata dia, pihaknya terus meningkatkan sosialisasi kepada warga khususnya di daerah rawan banjir atau genangan air agar berhati-hati dan meningkatkan kebersihan diri serta lingkungan guna mencegah penyakit kencing tikus dan penyakit musiman lainnya.
"Penularan penyakit ini cukup mudah, yaitu melalui genangan air hujan atau banjir yang tercemar kencing dan kotoran tikus yang masuk melalui luka terbuka di tubuh," ujarnya.
Menurut dia, potensi virus ini menular kepada manusia cukup tinggi karena perkembangbiakan tikus yang cukup tinggi ditambah saluran pembuangan air warga yang kurang baik mengakibatkan genangan hujan yang cukup luas.
"Sampai saat ini belum ada laporan kasus 'leptospirosis' dari rumah sakit, puskesmas, namun kita harus tetap waspada terhadap penyakit ini," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diharapkan warga khususnya anak-anak tidak bermain di genangan air hujan untuk menghindari penyakit ini.
Selain itu, diharapkan warga menjalankan pola hidup sehat dengan membiasakam cuci tangan atau kaki dengan sabun untuk membunuh bakteri dan virus penyakit tersebut.
"Membiasakan mencuci tangan dan kaki tidak hanya terhindar dari penyakit kencing tikus ini, tetapi juga terhindar dari penyakit lainnya seperti diare, ISPA, kutu air, kurap dan lainnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015