Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat jumlah barang yang dibongkar di pelabuhan pada Desember 2020 sebanyak 190,51 ribu ton atau turun 36,69 persen dibandingkan bulan sebelumnya 300,93 ribu ton.

"Penurunan ini, karena kondisi cuaca di perairan memburuk yang mengganggu lalu lintas kapal dalam memasok kebutuhan masyarakat," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan penurunan aktivitas bongkar muatan kapal terjadi pelabuhan Pangkalbalam, Belinyu, dan pelabuhan Tanjungpandan. Sebaliknya,
pelabuhan Manggar dan Dendang serta pelabuhan Tanjung Kalian mengalami peningkatan volume barang yang dibongkar.

"Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu Januari-Desember 2019 jumlah barang yang dibongkar di seluruh pelabuhan tercatat naik 11,88 persen," katanya.

Menurut dia volume barang yang dimuat di pelabuhan pada Desember 2020 naik sebesar 0,19 persen. Naiknya volume barang yang dimuat terjadi hampir di seluruh kategori pelabuhan, kecuali Pelabuhan Tanjungpandan, dan pelabuhan lainnya.

Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu jumlah barang yang dimuat di seluruh pelabuhan tercatat turun sebesar 11,74 persen," katanya.

Plt Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pangkalbalam, Harlansyah mengatakan aktivitas bongkar muat mengalami penurunan, karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

"Kondisi cuaca di perairan dan darat yang cukup ekstrim ini mengakibatkan kedatangan kapal dan aktivitas bongkar muat di pelabuhan berkurang," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021