Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan volume barang yang dimuat di pelabuhan pada Februari 2024 sebanyak 293,20 ribu ton atau turun 18,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya 360,30 ribu ton.
"Selama Februari tahun ini volume bongkar muat di pelabuhan mengalami penurunan," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga, di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan penurunan volume barang yang dimuat terjadi hampir pada keseluruhan pelabuhan di Provinsi Babel, dengan bongkar muat terbesar pada Pelabuhan Sadai Toboali sebanyak 52,39 persen, dan Pelabuhan Tanjung Pandan 47,31 persen.
"Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu Januari hingga Februari 2023, secara total volume barang yang dimuat mengalami peningkatan sebesar 37,84 persen," ujarnya pula.
Dia menyatakan volume barang yang dibongkar di pelabuhan pada Februari tahun ini sebanyak 95,63 ribu ton atau juga turun 25,04 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.
"Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan volume bongkar yang terjadi pada beberapa pelabuhan, dimana penurunan terbesar terjadi di pelabuhan Sadai-Toboali sebesar 79,31 persen," katanya lagi.
Menurut dia, Pelabuhan Pangkalbalam yang merupakan pelabuhan bongkar tersibuk juga mengalami penurunan sebesar 22,68 persen. Peningkatan kegiatan bongkar pada Pelabuhan Manggar tidak mempengaruhi pergerakan secara agregat, dikarenakan jumlahnya yang tidak signifikan.
"Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu jumlah barang yang dibongkar di seluruh pelabuhan turun 3,50 persen," katanya pula.
Ia menyatakan secara garis besar pada bulan Februari 2024, aktivitas muat barang lebih besar dibandingkan aktivitas bongkar.
"Pelabuhan Manggar menjadi pelabuhan muat tersibuk dibandingkan pelabuhan lain. Sementara dari sisi aktivitas bongkar barang, Pelabuhan Pangkalbalam menjadi pelabuhan bongkar tersibuk se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," katanya.