Seorang pelajar SMK di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Daud (17), ditemukan tewas tenggelam di Kali Antir Kampung Sasak Antir RT 15/7 Desa Sukadaya, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, setelah menghilang selama dua hari.
"Korban ditemukan tewas tujuh kilometer dari lokasi ia tercebur dan tenggelam saat mencuci sepeda motornya," kata Kepala Kepolisian Sektor Tambelang AKP Shodirin di Cikarang, Jumat.
Shodirin mengatakan korban ditemukan pagi tadi sekira pukul 05.30 WIB oleh tim gabungan. Jenasah korban juga sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
"Korban langsung diantar ke rumah duka dan sudah dikebumikan juga oleh keluarga di pemakaman Kampung Gerak RT 3 RW 5 Sukawangi," katanya.
Korban dinyatakan hilang pada Rabu pukul 15.30 WIB. Berdasarkan keterangan saksi, saat itu korban sedang mencuci motor di tepi Kali (sungai) Antir.
Melihat rekan korban sedang asyik mandi di sungai, korban seketika memutuskan untuk loncat dan ikut mandi di sungai tersebut padahal ia tidak bisa berenang.
Nahasnya kondisi sungai saat itu relatif deras dan korban yang tidak bisa berenang akhirnya hanyut terbawa arus. Melihat korban tenggelam, ketiga rekannya panik. Mereka mencoba menolong korban namun derasnya aliran sungai membuat rekan korban tidak dapat menolong korban.
Selanjutnya mereka meminta pertolongan warga dan diteruskan oleh warga kepada petugas kepolisian dan BPBD Kabupaten Bekasi. Petugas yang mendapatkan laporan langsung terjun ke lokasi mencari keberadaan korban.
"Anggota kepolisian, TNI, dan Tim Unit Reaksi Cepat Satgas BPBD langsung diterjunkan mencari keberadaan korban dengan menyisir tepian sungai menggunakan perahu karet," kata Shodirin.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan setelah melakukan pencarian selama dua hari korban akhirnya berhasil ditemukan menyangkut di sampah sekitar tujuh kilometer dari lokasi tenggelam.
"Pencarian sempat terkendala cuaca, namun akhirnya berhasil ditemukan tadi pagi," katanya.
Henri mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem terlebih saat ini sudah memasuki puncak musim penghujan yang juga dapat berpotensi mendatangkan musibah banjir.
"Saya minta warga untuk lebih waspada, kondisi hujan membuat debit air sungai meninggi, aliran sungai menjadi deras dan sangat berbahaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Korban ditemukan tewas tujuh kilometer dari lokasi ia tercebur dan tenggelam saat mencuci sepeda motornya," kata Kepala Kepolisian Sektor Tambelang AKP Shodirin di Cikarang, Jumat.
Shodirin mengatakan korban ditemukan pagi tadi sekira pukul 05.30 WIB oleh tim gabungan. Jenasah korban juga sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
"Korban langsung diantar ke rumah duka dan sudah dikebumikan juga oleh keluarga di pemakaman Kampung Gerak RT 3 RW 5 Sukawangi," katanya.
Korban dinyatakan hilang pada Rabu pukul 15.30 WIB. Berdasarkan keterangan saksi, saat itu korban sedang mencuci motor di tepi Kali (sungai) Antir.
Melihat rekan korban sedang asyik mandi di sungai, korban seketika memutuskan untuk loncat dan ikut mandi di sungai tersebut padahal ia tidak bisa berenang.
Nahasnya kondisi sungai saat itu relatif deras dan korban yang tidak bisa berenang akhirnya hanyut terbawa arus. Melihat korban tenggelam, ketiga rekannya panik. Mereka mencoba menolong korban namun derasnya aliran sungai membuat rekan korban tidak dapat menolong korban.
Selanjutnya mereka meminta pertolongan warga dan diteruskan oleh warga kepada petugas kepolisian dan BPBD Kabupaten Bekasi. Petugas yang mendapatkan laporan langsung terjun ke lokasi mencari keberadaan korban.
"Anggota kepolisian, TNI, dan Tim Unit Reaksi Cepat Satgas BPBD langsung diterjunkan mencari keberadaan korban dengan menyisir tepian sungai menggunakan perahu karet," kata Shodirin.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan setelah melakukan pencarian selama dua hari korban akhirnya berhasil ditemukan menyangkut di sampah sekitar tujuh kilometer dari lokasi tenggelam.
"Pencarian sempat terkendala cuaca, namun akhirnya berhasil ditemukan tadi pagi," katanya.
Henri mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem terlebih saat ini sudah memasuki puncak musim penghujan yang juga dapat berpotensi mendatangkan musibah banjir.
"Saya minta warga untuk lebih waspada, kondisi hujan membuat debit air sungai meninggi, aliran sungai menjadi deras dan sangat berbahaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021