Semarang (Antara Babel) - Korban terakhir pelajar MTs yang tenggelam karena terseret arus sungai ketika asyik berfoto "selfi" di bawah jembatan Hutan Tinjomoyo, Kota Semarang, Jumat sore, ditemukan sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian dalam kondisi meninggal dunia.
Korban ditemukan setelah terbawa arus hingga Kanal Banjir Barat di wilayah Kokrosono.
Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang Agus Haryono mengatakan bahwa arus sungai yang cukup deras menyebabkan korban hanyut cukup jauh.
"Korban terakhir yang ditemukan atas nama Johan Bagas Satria," katanya.
Dengan penemuan korban terakhir tersebut, kata dia, operasi pencarian dengan resmi ditutup.
Sebelumnya, pada Jumat pagi, dua korban ditemukan di dua lokasi yang berbeda.
Korban pertama yang ditemukan bernama Yuliana sekitar 20 meter dari lokasi kejadian.
Berdasarkan informasi petugas, korban pertama yang ditemukan tersebut masih tersangkut di bebatuan.
Pencarian dilanjutkan tim SAR hingga sungai yang mengarah Jembatan Tugu Suharto. Tidak jauh dari lokasi tersebut, korban kedua atas nama Iis ditemukan.
Korban ditemukan tersangkut lumpur di sekitar belokan sungai yang bermuara di Kanal Banjir Barat Semarang itu.
Diberitakan sebelumnya, tiga pelajar hilang terseret arus sungai yang melintas di kawasan Hutan Tinjomoyo, Kota Semarang, ketika sedang asyik berfoto "selfi" di lokasi tersebut, Kamis (3/3).
Peristiwa nahas itu sendiri bermula enam pelajar MTs yang terdiri atas dua laki-laki dan empat wanita sedang asyik berfoto di sungai di bawah jembatan Hutan Tinjomoyo.
Keenam pelajar tersebut masing-masing Johan Bagas Satria, Iis, Yuliana, Mirza Rohul Ibrahim, Nur Wakidah Putri, dan Mayaleta.
Tiga pelajar, masing-masing Mirza Rohul Ibrahim, Nur Wakidah Putri, dan Mayaleta, berhasil menyelamatkan diri ketika tiba-tiba arus sungai tersebut membesar.