Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Bukit Peramun di Desa Selumar Kecamatan Sijuk, Belitung guna menyaksikan hewan primata endemik asli Belitung yaitu tarsius.
"Dapat tadi lihat tarsiusnya sekitar 45 detik lumayan karena bisa lihatnya dekat," katanya di Sijuk, Belitung, Sabtu.
Menurut dia, demi menjaga kelestarian primata langka tersebut maka untuk menyaksikannya jumlah pengunjung akan dibatasi tidak dalam jumlah ramai.
"Tadi memang diberitahu kunjungannya dibatasi karena hewan ini mudah stres," ujarnya.
Ia mengatakan, keberadaan hewan tersebut dapat menjadi tarik Pulau Belitung sebagai salah satu destinasi wisata tidak hanya pada panorama alam yang memanjakan mata tetapi terdapat juga fauna langka yang bisa dijumpai hanya di Belitung.
Dirinya berpesan kepada pengelola destinasi tersebut agar lebih hati-hati dalam mengelolanya dan tetap memperhatikan kelestarian fauna tersebut.
"Karena jumlah sekarang ini masih ada sekitar 84 tarsius jadi saya pesan tadi untuk hati-hati mengelolanya," katanya.
Dia berharap, destinasi Bukit Peramun menjadi wisata unggulan di tengah-tengah pandemi pandemi COVID-19.
"Harus ditata sehingga tiga tahun ke depann nanti "tracking" dari Desa Juru Seberang ke Bukit Peramun bisa menjadi terintegrasi," ujar Menteri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Dapat tadi lihat tarsiusnya sekitar 45 detik lumayan karena bisa lihatnya dekat," katanya di Sijuk, Belitung, Sabtu.
Menurut dia, demi menjaga kelestarian primata langka tersebut maka untuk menyaksikannya jumlah pengunjung akan dibatasi tidak dalam jumlah ramai.
"Tadi memang diberitahu kunjungannya dibatasi karena hewan ini mudah stres," ujarnya.
Ia mengatakan, keberadaan hewan tersebut dapat menjadi tarik Pulau Belitung sebagai salah satu destinasi wisata tidak hanya pada panorama alam yang memanjakan mata tetapi terdapat juga fauna langka yang bisa dijumpai hanya di Belitung.
Dirinya berpesan kepada pengelola destinasi tersebut agar lebih hati-hati dalam mengelolanya dan tetap memperhatikan kelestarian fauna tersebut.
"Karena jumlah sekarang ini masih ada sekitar 84 tarsius jadi saya pesan tadi untuk hati-hati mengelolanya," katanya.
Dia berharap, destinasi Bukit Peramun menjadi wisata unggulan di tengah-tengah pandemi pandemi COVID-19.
"Harus ditata sehingga tiga tahun ke depann nanti "tracking" dari Desa Juru Seberang ke Bukit Peramun bisa menjadi terintegrasi," ujar Menteri.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021