Tian Mei Ly (85) warga kelurahan  Matras, Kecamatan Sungailait, Kabupaten Bangka telah puluhan tahun menguhuni rumah yang sudah hampir roboh. Wanita yang tinggal sebatang kara di rumah yang atapnya sudah bolong dan beberapa bagian hanya tertutup terpal hitam terpaksa bertahan dengan kondisi ini ditengah himpitan ekonomi.

Rumah wanita yang kerap disapa Ce Mei Ly yang agak jauh dari pemukiman warga ini sudah sangat tua, ini terlihat dari kondisi kayu-kayu penopang rumah sudah roboh, berlantaikan semen, dinding rumah papan yang mulai lapuk dimakan rayap. Bahkan di saat orang sudah menikmati listrik 24 jam, rumah Ce Mei Ly tak teraliri listrik.

Menempati rumah yang bagian belakangnya sudah tak beratap lagi bukanlah pilihan baginya, tapi Ia tak dapat berbuat banyak. Wanita tua ini harus menjalani hidup yang begitu berat disaat raganya tak lagi kuat. Ia menjalani hidup dari belas kasih para tetangga dan rekan-rekannya. Meski demikian ia tak pernah patah semangat.

Ia bercerita pernah satu waktu mendengar suara gemuruh disaat sedang terlelap, sontak dirinya pun terbangun dan mengira hanya suara guntur. Keesokan harinya ia terkejut melihat atap rumah depannya roboh, bukan marah ataupun meratapi kesedihannya, tapi Che Mei Ly merasa bersyukur masih diberi keselamatan.

“Waktu malem itu, saya lagi tidur tau-tau ada bunyi gemuruh, saya kira itu guntur, tapi saya tetap baring. Saya kaget paginya rupanya suara gemuruh tadi malam atap rumah bagian depan roboh. Untungnya saya tidak apa-apa,” ujarnya.

Sejak kejadian itu, Ce Mey Li tidak pernah lagi menginap di rumahnya, sehingga saat senja tiba dirinya berkunjung ke rumah warga dan rekan-rekannya bukan untuk bertamu, melainkan untuk menumpang tidur secara bergantian ke rumah orang. Ketika pagi harinya, Ia baru kembali ke rumah tuanya.

Melihat kondisi ini, PT Timah dengan sigap membantu Ce Mey Li untuk merenovasi rumahnya melalui program CSR PT TImah Tbk Rumah Layak Huni atau rumah sehat. Ce Mey Li, semula tak percaya ada pihak yang akan membantu merenovasi rumahnya.

“Saya gembira dan tidak menyangka rumah ini akan diperbaiki PT TImah, saya hanya pasrah selama ini dengan keadaan ini. Terimakasih juga kepada pemerintah Matras dan PT Timah yang sudah membantu saya untuk bisa diperbaiki rumhanya oleh PT Timah,” ceritanya.

Lurah Matras, Ridwan mnegatakan bantuan Rumah Layak Huni (RLH) untuk Ce Mei Ly memang sangat dibutuhkan karena rumah ini sudah tidak layak untuk ditinggali. Sebelumnya, kata dia dirinya mendapatkan informasi dari Gerakan Peduli Sosial, lalu pihaknya berinisiatif kepada PT Timah untuk memperbaiki rumah warganya ini.

“Rumahnya ini ekspres dalam kurun waktu satu bulan, Alhamduullilah hari ini sudah peletakan batu rumah, rumah Ce Mey Li ini memprihatinkan. PT Timah responsif melihat kondisi sosial masyarakat sehingga bisa cepat membantu warga kami ini,” katanya.

 “Dalam memilih siapa yang mendapatkan bantuan kita tidak membeda-bedakan tapi kita prioritaskan yang paling urgensi seperti rumah Ce Mey Li, dan kebetulan sebentar lagi Imlek, ini menjadi kado dari PT Timah untuk Ce Mey Li,” sambungnya.

Sementara itu, Camat Sungailiat Budi Hamzah, mengapresiasi apa yang telah dilakukan PT Timah. Ia berharap hal ini dapat menjadi contih bagi stakeholder maupun perusahaan Swasta ataupun BUMN yang lainnya untuk dapat membantu masyarakat.

“Sangat terbantukan dengan program CSR rumah layak huni, semoga nantinya ada rumah lainnya yang juga akan dibantu PT Timah,” katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021