PT Pertamina (Persero) melakukan inspeksi mendadak kepada salah satu gudang penyimpanan gas elpiji tiga kilogram di jalan Gatot Subroto, Kelurahan Paal Satu, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, guna mengantisipasi terjadinya penimbunan dan kelangkaan gas elpiji tiga kilogram bagi masyarakat di daerah itu.

"Sidak menyusul adanya laporan dari masyarakat," kata Sales Brand Manager (SBM) IV Sumsel Bangka Belitung, Muhammad Agung di Tanjung Pandan, Sabtu.

Menurut dia, dalam kegiatan sidak tersebut tim menemukan tiga truk bermuatan gas elpiji ukuran tiga kilogram milik PT Belitong Petrosindo yang masuk ke dalam gudang non agen atau bukan agen.

"Kemudian kepada pihak terkait kami minta melakukan penyimpanan gas tersebut pada gudang yang seharusnya," ujarnya.

Ia menambahkan, tabung gas tersebut diminta oleh pihaknya untuk dikembalikan penyimpanannya ke gudang agen yang semestinya.

"Kami dampingi terus agar penyaluran benar-benar ke pangkalan yang memiliki plang hijau dan menjual sesuai HET untuk selanjutnya disalurkan kepada masyarakat," katanya.

Pihaknya masih terus mendalami temuan penumpukan gas elpiji tiga kilogram tersebut apakah ada indikasi yang mengarah kepada penimbunan atau sebatas keterlambatan datangnya kapal pengangkut saja.

"Karena ini hak masyarakat dan kami akan lakukan pelajari perjanjiannya nanti. Tapi alurnya, setelah bongkar muat itu harus di salurkan ke pangkalan atau masuk ke gudang agen sebagai tempat penyimpanan sementara," ujarnya. 

Sementara itu, pemilik gudang penyimpanan tersebut, Afa, di Tanjung Pandan membantah tudingan melakukan penumpukan gas elpiji ukuran tiga kilogram.

"Karena kemarin kapal hampir tenggelam, jadi sebagian dibuang (ke laut). Kami yang sewa kapal itu, kami bawa ke sini (gudang), karena kami mau hitung dulu berapa yang datang," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021