Koba, Kabupaten Bangka Tengah, 5/2 (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah memberi bantuan 800 jaring untuk nelayan setempat guna meningkatkan hasil tangkapan mereka.
"Program kita pada tahun 2013 ini, salah satunya adalah memberi bantuan jaring sebanyak 800 unit bagi nelayan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Bangka Tengah Heru Irianto di Koba, Selasa.
Heru menjelaskan, 800 jaring tersebut adalah jenis jaring udang dan kepiting dengan nilai Rp110 ribu per unit untuk jaring udang dan Rp80 ribu per unit untuk jaring kepiting.
"Selain diberi jaring, nelayan juga akan diberi peralatan penunjang lain, seperti pelampung dan pemberatnya," kata dia.
Untuk mendapatkan bantuan tersebut, nelayan diminta membuat proposal dengan menjelaskan mereka berasal dari kelompok nelayan setempat.
"Yang berhak mendapatkan bantuan adalah para nelayan, oleh sebab itu mereka harus menunjukkan bukti kalau mereka benar-benar berprofesi sebagai nelayan dengan menunjukkan KTP dalam proposal," katanya.
Proposal tersebut akan diajukan kepada bupati guna diseleksi, kelompok mana yang benar-benar berhak mendapatkan bantuan.
Ekonomi kelautan saat ini dinilai sangat potensial untuk dikembangkan karena menyimpan berbagai kekayaan laut yang bernilai ekonomis.
Pada 2012, Indonesia dengan Republik Rakyat China (RRC) sepakat mengembangkan pembangunan ekonomi berbasis kelautan dengan penandatanganan rencana Pembangunan Pusat Samudra dan Iklim Indonesia-China (ICCOC).
Kedua negara sepakat mengembangkan konsep "Blue Economy" yang merupakan pengembangan ekonomi berbasis kelautan yang terkait dengan manajemen berkesinambungan serta melestarikan sumber-sumber kelautan.
Kerja sama itu ditindaklanjuti dengan dibentuknya ICCOC di lima lokasi yakni, Pulau Natuna di Kepulauan Riau, Perancak Bali, Pulau Morotai di Maluku Utara, dan dua daerah yang direncanakan di Indonesia kawasan Timur.
Komitmen Pemerintah RRC diwujudkan dengan mengucurkan dana sebesar Rp1,4 triliun yang akan digunakan untuk kerja sama di bidang kelautan selama lima tahun.
RRC juga memberikan bea siswa kepada sarjana tingkat master dan doktor di bidang kelautan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Program kita pada tahun 2013 ini, salah satunya adalah memberi bantuan jaring sebanyak 800 unit bagi nelayan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Bangka Tengah Heru Irianto di Koba, Selasa.
Heru menjelaskan, 800 jaring tersebut adalah jenis jaring udang dan kepiting dengan nilai Rp110 ribu per unit untuk jaring udang dan Rp80 ribu per unit untuk jaring kepiting.
"Selain diberi jaring, nelayan juga akan diberi peralatan penunjang lain, seperti pelampung dan pemberatnya," kata dia.
Untuk mendapatkan bantuan tersebut, nelayan diminta membuat proposal dengan menjelaskan mereka berasal dari kelompok nelayan setempat.
"Yang berhak mendapatkan bantuan adalah para nelayan, oleh sebab itu mereka harus menunjukkan bukti kalau mereka benar-benar berprofesi sebagai nelayan dengan menunjukkan KTP dalam proposal," katanya.
Proposal tersebut akan diajukan kepada bupati guna diseleksi, kelompok mana yang benar-benar berhak mendapatkan bantuan.
Ekonomi kelautan saat ini dinilai sangat potensial untuk dikembangkan karena menyimpan berbagai kekayaan laut yang bernilai ekonomis.
Pada 2012, Indonesia dengan Republik Rakyat China (RRC) sepakat mengembangkan pembangunan ekonomi berbasis kelautan dengan penandatanganan rencana Pembangunan Pusat Samudra dan Iklim Indonesia-China (ICCOC).
Kedua negara sepakat mengembangkan konsep "Blue Economy" yang merupakan pengembangan ekonomi berbasis kelautan yang terkait dengan manajemen berkesinambungan serta melestarikan sumber-sumber kelautan.
Kerja sama itu ditindaklanjuti dengan dibentuknya ICCOC di lima lokasi yakni, Pulau Natuna di Kepulauan Riau, Perancak Bali, Pulau Morotai di Maluku Utara, dan dua daerah yang direncanakan di Indonesia kawasan Timur.
Komitmen Pemerintah RRC diwujudkan dengan mengucurkan dana sebesar Rp1,4 triliun yang akan digunakan untuk kerja sama di bidang kelautan selama lima tahun.
RRC juga memberikan bea siswa kepada sarjana tingkat master dan doktor di bidang kelautan.
Editor : Ida
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013