Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Februari 2021 sebesar 117,84 atau naik 0,93 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya 116,21, sehingga dapat mendorong perekonomian warga desa di tengah pendemi COVID-19.

"Kenaikan NTP pada Februari tahun ini, karena naiknya NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,53 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan indeks harga yang diterima petani (It) secara umum mengalami kenaikan indeks sebesar 0,79 persen dibandingkan dengan It Januari 2021 yaitu dari 122,58 menjadi 123,54.

"Kenaikan nilai lt ini dipengaruhi naiknya tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,41 persen. Sementara itu tanaman pangan turun atau minus 0,24 persen, hortikultura (-2,43 persen), peternakan (-2,28 persen) dan perikanan (-0,88 persen)," katanya.

Ia menambahkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan sebesar 0,14 persen jika dibandingkan Januari 2021, yaitu dari 105,48 menjadi 105,34, karena turunnya nilai Ib pada semua subsektor pertanian.

"Nilai Ib subsektor tanaman pangan turun 0,21 persen, hortikultura 0,31 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,12 persen, peternakan sebesar 0,03 persen dan subsektor perikanan turun 0,22 persen," ujarnya.

Menurut dia, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.

"NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021