Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Herum Fadjarwati menyatakan perayaan Imlek dapat memicu kenaikan inflasi di daerah itu, karena permintaan kebutuhan pokok warga meningkat signifikan.

"Menjelang Imlek tahun ini, pemerintah harus mewaspadai kenaikan inflasi dengan memperlancar pendistribusian berbagai kebutuhan warga dalam memeriahkan perayaan imlek," kata Herum Fadjarwati di Pangkalpinang, Selasa.

Menurut dia, kelancaran pendistribusian sembako dan kebutuhan lainnya sangat penting, mengingat hampir 90 persen berbagai kebutuhan pokok warga dipasok dari Pulau Jawa dan Sumatera.

"Jika pasokan tersendat dan stok sembako kurang maka inflasi bulan ini akan mengalami peningkatan yang cukup tinggi," ujarnya.

Ia mengatakan, Babel merupakan wilayah kepulauan yang memiliki penduduk multi etnik, di mana setiap perayaan hari besar keagamaan, warga bersuka cita merayakan hari besar keagamaan tersebut dan ini jelas memengaruhi kenaikan harga berbagai kebutuhan di pasaran.

"Kami berharap tim pengendali inflasi mewaspadai kenaikan harga barang ini, karena permintaan sembako warga akan mengalami peningkatan yang cukup tinggi," ujarnya.

Selama ini, kata dia, pihaknya hanya melakukan rekam data kenaikan dan penurunan harga berbagai kebutuhan warga di sejumlah pasar tradisional.

Berdasarkan data Kota Pangkalpinang, pada Januari 2015 mengalami inflasi 0,95 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi sebesar 119,38 dibanding Desember 2014 sebesar 118,26, karena karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada lima kelompok pengeluaran.

"Saya kira kalau pasokan dan stok barang kebutuhan lancar dan mencukupi diperkirakan inflasi bulan ini akan mengalami penurunan," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015