Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia mendorong desa wisata untuk memperkuat promosi potensi wisata yang dimilikinya melalui sistem digitalisasi.

"Desa wisata memang harus digitalisasi bagaimana mau promosi kalau masih mmmenggunakan cara yang konvensional," kata Asisten Deputi Bidang Ekonomi Digital, Rizal Edwin Manansang seusai meresmikan desa wisata dan digital Pulau Seliu di Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat.

Menurut dia, Kemenko Perekonomian Republik Indonesia menargetkan pembentukan desa wisata dan digital di Indonesia hingga tahun 2024 mencapai sebanyak 244 desa.

"Saat ini sudah ada 205 desa wisata digital di Indonesia yang dibentuk jadi sisanya masih sekitar 30 desa," ujarnya.

Ia menambahkan, melalui digitalisasi maka promosi potensi pariwisata suatu desa wisata jangkauannya dapat lebih luas serta menyasar semua kalangan.

"Misalnya dengan membuka "website" maka orang di manapun bisa mengetahui apalagi nanti ada "virtual tour" misalnya orang di Amerika tidak perlu berkunjung ke sini dulu mereka lihat mana yang bagus kalau tertarik mereka bisa langsung datang," katanya.

Edwin menambahkan, metode ini sangat efektif untuk mempersiapkan "recovery" atau pemulihan kondisi pariwisata suatu daerah di tengah pandemi virus corona baru atau COVID-19.

"Sehingga bisa mempromosikan potensi pariwisata secara lebih efektif, efisien dan hemat jadi diwaktu pandemi ini adalah momen yang tepat untuk konsolidasi dan mempersiapkan datangnya wisatawan setelah pandemi berlalu," ujarnya.

Pewarta: Aprilliansyah

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021