"Ini adalah pulau James Bond," ujar Jeremy Elsom, pensiunan arsitek asal Inggris yang juga merupakan kapten yacht (kapal pesiar kecil) dalam rombongan "Sail Morotai" 2012, saat dia menginjakkan kakinya di Pulau Ketawai, Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
        
"Begitu melihat pulau ini dari jendela yacht, saya katakan pada istri saya kalau kami seperti sedang ada dalam salah satu adegan di film James Bond," kata Jeremy tertawa.
        
Bukan hanya Jeremy, sekitar 50 wisatawan mancanegara lain juga terpesona dengan keindahan pulau tak berpenghuni yang berjarak sekitar 18 km dari Kota Pangkalpinang itu.
        
"Saya benar-berar merasa seperti ada di surga, pulau ini sangat alami dan eksotis," kata Peter Neville, kapten SV Persian Sands asal Australia.
        
Minggu lalu, Pulau Ketawai yang biasanya asri menjadi riuh meriah saat menyambut 20-an kapal peserta Sail Morotai yang menyinggahi Bangka Tengah.
        
Penyambutan pada Kamis (25/10) dilakukan dengan semarak meski kesan akrab dan santai ala pesta pantai tetap kental terasa.
        
Bupati Bangka Tengah, Erzaldi Rosman, saat itu mengenakan baju putih dan topi pet, sangat jauh dari kesan kaku kedinasan yang selama ini dilihat masyarakat.
        
"Acara penyambutan para tamu mancanegara ini memang dibuat sesantai dan seakrab mungkin agar pas dengan setting tempatnya. Pulau Ketawai ini terlalu indah untuk acara yang formal-formal," kata Bupati Erzaldi.
        
Persinggahan nelayan
   
Pulau kecil yang terlihat jelas dari Desa Nelayan Kurau tersebut dapat ditempuh melalui Desa Nelayan Kurau dengan jarak tempuh 30 menit menggunakan perahu.
       
Sebelumnya, Pulau Ketawai didiami oleh beberapa penduduk setempat yang bermatapencaharian sebagai nelayan. Meski demikian, saat ini penduduk yang mendiami Pulau Ketawai telah dievakuasi untuk pembangunan pulau sebagai destinasi pariwisata.
        
Pulau Ketawai telah lama digunakan sebagai tempat persinggahan para nelayan di sekitar Pulau Bangka untuk sekedar melepas lelah.
       
Kini, pulau tersebut difokuskan untuk dibangun sebagai daerah tujuan wisata di Bangka Tengah, dengan keindahan jajaran pohon kelapa di sepanjang garis pantai dan hamparan pasir putih yang menawan. Pulau Ketawai akan menjadi andalan wisata bahari di Bangka Tengah.
        
Wisatawan yang datang berkunjung ke pulau tersebut tidak dipungut biaya. Namun, untuk menuju Pulau Ketawai, wisatawan dapat menyewa perahu nelayan dengan biaya sewa semalam 500 ribu rupiah.
        
Selain keindahan alam pantai yang cantik, suasana alam bawah laut di sekitar Pulau Ketawai juga menawarkan pengalaman wisata alam yang luar biasa.
        
Ekosistem pesisir di Pulau Ketawai terdiri atas ekosistem padang lamun (seagrass bed) dan ekosistem terumbu karang (coral reef). Ekosistem padang lamun di Pulau Ketawai didominasi oleh lamun jenis Thalassia hemprichii dan jenis Halodule uninevis. Selain itu juga ditemukan pula beberapa jenis makro alga.
        
Ekosistem terumbu karang di perairan Pulau Ketawai cukup luas, dengan tutupan makro alga yang berbentuk khas. Bagi pencinta olah raga selam, perairan Pulau Ketawai sangat cocok untuk dijelajahi.
        
Beberapa jenis ikan karang dapat ditemui di bawah air laut Pulau Ketawai seperti beraneka jenis amphiprion, parrotfish, Lutjanus sp., kerapu, ekor kuning, damselfishes dan lain-lain.
        
Wisata bawah laut Pulau Ketawai akan tambah mempesona karena beberapa meter dari pulau terdapat dua buah kapal karam yang kini telah ditumbuhi karang dan menjadi rumah bagi ikan-ikan koral yang eksotis.
        
Selain menikmati keindahan alam bawah laut, wisatawan dapat menikmati serunya memancing dan membawa hasil pancingannya tanpa dipungut biaya.

        
Promosi
   
Salah satu cara Kabupaten Bangka Tengah dalam mempromosikan Pulau Ketawai adalah dengan mengundang yachter Sail Morotai untuk singgah selama tiga hari sejak Rabu (24/10) hingga Sabtu (27/10).
        
Dalam persinggahan tersebut, para yachter disuguhi dengan berbagai atraksi yang memamerkan kekayaan budaya Bangka Tengah dalam "Explore Bangka Tengah Heritage".
        
"Explore Bangka Tengah Heritage" merupakan rangkaian gelaran kebudayaan di Bangka Tengah seperti pernikahan masal, lomba foto, konser grup musik Ada Band, dan berbagai workshop.
        
Acara tersebut merupakan etalase bagi turis lokal dan asing untuk menikmati alam dan budaya Bangka Tengah.
        
Saat penyambutan saja, semua turis asing terlihat sangat puas dengan suguhan tari-tarian dan makanan khas Bangka Tengah.
        
Sepasang yachter asal Southampton, Inggris Selatan, John dan Chris Chaundy mengatakan mereka sangat menikmati berada di Pulau Ketawai.
        
"Atmosfir di pulau ini sangat menyenangkan, begitu asri dan masih alami," kata John.
        
Menanggapi hal tersebut, Bupati Erzaldi menyatakan Pulau Ketawai memang senantiasa dijaga kealamiannya karena itu merupakan daya jual bagi wisatawan.
        
"Kami sangat melarang keras para pendatang untuk membuang sampah sembarangan di sini, warga yang akan mendatangi pulau sudah diberi arahan sebelumnya untuk membawa kembali sampah-sampah bekas keperluan mereka di pulau," kata Bupati.
        
John, sang Kapten Sara II mengaku dia sangat menyukai orang-orang Bangka Tengah karena keramahtamahannya dan kekayaan budayanya.
        
"Orang Indonesia, khususnya orang Bangka Tengah adalah orang-orang paling ramah, tulus dan jujur yang pernah kami temui sepanjang perjalanan berlayar kami, kami senang berada di sini dan akan kembali lagi ke sini dua tahun yang akan datang," kata dia.
        
Sementara itu, yachter lain, Jeremy Elsom mengatakan Bangka Tengah, khususnya Pulau Ketawai menjadi tempat favorit keduanya di Indonesia selama dia mengikuti Sail Morotai.
        
"Saya suka Banda karena sejarah kolonial dan perdagangan rempahnya yang luar biasa, tapi sekarang saya juga suka Bangka Tengah karena orangnya luar biasa ramah dan tempatnya indah, yeah, meski sedikit panas di sini," kata Jeremy.

Belum ada investor
   
Meski demikian, potensi pariwisata Pulau Ketawai belum diikuti masuknya investasi dari para pengusaha pariwisata. Padahal Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah telah membuka pintu untuk masuknya para investor melalui pemberian fasilitas informasi yang terbuka serta proses perijinan yang mudah dan efisien.
 
"Kami berharap setelah ini akan ada investor yang tertarik untuk menanamkan modal membangun Pulau Ketawai menjadi sebuah daerah tujuan wisata yang lebih menarik lagi misalnya dengan membangun cottage dan lain sebagainya," kata Erzaldi.

Saat ini, jika berkunjung ke Pulau Ketawai belum ditemukan tempat bermalam ataupun pengelola yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari. Fasilitas seperti toilet umum juga baru dibangun seadanya untuk keperluan penyambutan para tamu mancanegara pada Sail Morotai.

Pulau tersebut masih memerlukan pengembang yang dapat membangun Pulau Ketawai menjadi daerah tujuan wisata yang berwawasan lingkungan sehingga dapat menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Pewarta: Oleh: Ida Nurcahyani

Editor : Ida


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012