Roberto Mancini membidik tim nasional Italia mencapai semifinal EURO 2020 dan berharap Gli Azzurri bisa tampil menghibur saat melakoni laga pembukaan turnamen menjamu Turki di Stadion Olimpico, Roma, Jumat waktu setempat (Sabtu WIB).
Italia, yang tampak mengalami revolusi sejak ditangani Mancini, tiba di Piala Eropa 2020 dengan bekal catatan nirkalah 27 pertandingan beruntun sejak 2018 dan dianggap bakal menjadi salah satu kuda hitam turnamen.
"Saya pikir setelah segala yang kami lewati, sekarang saat yang tepat untuk berusaha membuat banyak orang tersenyum lagi," kata Mancini dalam jumpa pers pralaga dilansir Reuters, Kamis malam.
"Itu bakal menjadi target kami sebulan ke depan, kami ingin orang-orang menikmati kondisi dan bersenang-senang. Saya pikir ini akan menjadi 90 menit yang menyenangkan bagi banyak orang, kami siap mengerahkan segala kemampuan.
"Pertandingan pembuka selalu yang terberat, terlebih kami mengawali turnamen. Kami harus melepaskan beban dan berusaha menikmati keadaan, itu targetnya," ujarnya menambahkan.
Sejak ditangani Mancini, Italia mengalami kebangkitan signifikan sejak kekecewaan gagal menembus babak utama Piala Dunia 2018.
Ia bahkan tidak ragu-ragu mengatakan bahwa targetnya adalah memesan tiket ke London, di mana babak semifinal dan final akan dilangsungkan.
"Saya percaya diri tiga tahun lalu dan semakin percaya diri sekarang. Kami harus bekerja dengan sangat baik, karena kami punya banyak pemain hebat dan telah membangun semangat kebersamaan tim," katanya.
"Kami sudah lama bekerja bersama-sama dan berusaha menikmati setiap prosesnya dan akan berusaha menjaga itu. Di pengujung turnamen kami ingin terbang ke London," ujar Mancini melengkapi.
Italia berada di Grup A dan akan menjalani tiga pertandingan penyisihan grup mereka di tanahnya sendiri.
Selepas menghadapi Turki, Italia akan menjamu Swiss pada 16 Juni dan empat hari berselang bertemu Wales.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Italia, yang tampak mengalami revolusi sejak ditangani Mancini, tiba di Piala Eropa 2020 dengan bekal catatan nirkalah 27 pertandingan beruntun sejak 2018 dan dianggap bakal menjadi salah satu kuda hitam turnamen.
"Saya pikir setelah segala yang kami lewati, sekarang saat yang tepat untuk berusaha membuat banyak orang tersenyum lagi," kata Mancini dalam jumpa pers pralaga dilansir Reuters, Kamis malam.
"Itu bakal menjadi target kami sebulan ke depan, kami ingin orang-orang menikmati kondisi dan bersenang-senang. Saya pikir ini akan menjadi 90 menit yang menyenangkan bagi banyak orang, kami siap mengerahkan segala kemampuan.
"Pertandingan pembuka selalu yang terberat, terlebih kami mengawali turnamen. Kami harus melepaskan beban dan berusaha menikmati keadaan, itu targetnya," ujarnya menambahkan.
Sejak ditangani Mancini, Italia mengalami kebangkitan signifikan sejak kekecewaan gagal menembus babak utama Piala Dunia 2018.
Ia bahkan tidak ragu-ragu mengatakan bahwa targetnya adalah memesan tiket ke London, di mana babak semifinal dan final akan dilangsungkan.
"Saya percaya diri tiga tahun lalu dan semakin percaya diri sekarang. Kami harus bekerja dengan sangat baik, karena kami punya banyak pemain hebat dan telah membangun semangat kebersamaan tim," katanya.
"Kami sudah lama bekerja bersama-sama dan berusaha menikmati setiap prosesnya dan akan berusaha menjaga itu. Di pengujung turnamen kami ingin terbang ke London," ujar Mancini melengkapi.
Italia berada di Grup A dan akan menjalani tiga pertandingan penyisihan grup mereka di tanahnya sendiri.
Selepas menghadapi Turki, Italia akan menjamu Swiss pada 16 Juni dan empat hari berselang bertemu Wales.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021