Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman memastikan pihaknya telah mendorong pengkajian persoalan banjir di Kota Pangkalpinang kepada pihak yang profesional. 

Ia mengatakan, saat ini Balai Besar Wilayah Sungai Kementerian PUPR sedang melakukan kajian. Apabila disetujui Pemerintah Pusat, maka kawasan terintegrasi pengendalian banjir di Pangkalpinang akan terealisasi, yang dimulai dari wilayah Mangkol, Pedindang, Teru, hingga ke Pangkal Balam. 

"Pemprov Babel juga tahun depan akan melakukan pengendalian banjir Pangkalpinang yang dimulai dari Kolong Gudang Padi," katanya saat meninjau lokasi TPU (Tempat Pemakaman Umum) yang berada di wilayah Kecamatan Pangkal Balam, Pangkalpinang, Kamis. 

Banjir di Pangkalpinang juga dirasakan dampaknya di Pemakaman Ampui. Itu dijelaskan Ketua Pengurus Pemakaman Ampui, Fahrizal di hadapan Gubernur Erzaldi. 

Itulah alasannya meminta bantuan gubernur dikarenakan TPU yang menampung jenazah dari 7 kelurahan dan 17 kampung di Kota Pangkalpinang, terkena dampak karena adanya aktifitas tambang ilegal. 

Oleh karena itu, apabila tidak segera ditindaklanjuti, dirinya menjelaskan lambat laun lahan ini bisa menjadi longsor. Makanya perlu dilakukan penimbunan dan dibangun talud di seputar area pemakaman. 

"Ini untuk anak cucu kita. Apabila tidak ada lahan lagi, mau di mana lagi kita mengubur jenazah, sementara lahan perkuburan di Pangkalpinang sudah mahal harganya," katanya.***
 

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021