Tim SAR gabungan dari Basarnas Belitung, BPBD Belitung Timur, Tagana dan TNI/Polri berhasil menemukan jasad, Juperi (53) warga desa Perawas korban terkaman buaya di sungai desa Dukong, Kecamatan Simpang Pesak, Belitung Timur pada pukul 10:27 WIB.
Komandan Pos SAR Belitung, Rahmatullah Hasyim di Simpang Pesak, Belitung Timur, Minggu mengatakan, korban Juperi (53) berhasil ditemukan oleh tim gabungan di sekitar rawa sungai tersebut.
"Proses evakuasi dilakukan dengan sangat cepat dikhawatirkan akan adanya serangan binatang buas di lokasi tersebut," katanya.
Ia menjelaskan, keberadaan jasad korban berhasil ditemukan oleh tim yang melakukan penyisiran wilayah perairan sungai tersebut setelah sebelumnya tim dibagi menjadi dua kelompok yaitu darat dan perairan.
Dikatakan dia, setelah berhasil menemukan jasad korban tim langsung bersiap-siap untuk melakukan evakuasi.
"Tim penyisir memasuki alur bandar rawa dengan cara mendayung perahu karet karena lokasi di sana banyak kayu dan ditumbuhi rumput sehingga tidak dapat menggunakan mesin," ujarnya.
Ia mengatakan, proses evakuasi korban memakan waktu kurang lebih 10 menit dan menggunakan dua kantong jenazah dikarenakan kondisi tubuh korban sudah tidak utuh lagi akibat serangan buaya tersebut.
Jasad korban berhasil diangkat menuju daratan dan selanjutnya dibawa menuju rumah duka di desa Perawas, Tanjung Pandan untuk dimakamkan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap potensi serangan hewan buas salah satunya adalah serangan buaya," kata Rahmat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Komandan Pos SAR Belitung, Rahmatullah Hasyim di Simpang Pesak, Belitung Timur, Minggu mengatakan, korban Juperi (53) berhasil ditemukan oleh tim gabungan di sekitar rawa sungai tersebut.
"Proses evakuasi dilakukan dengan sangat cepat dikhawatirkan akan adanya serangan binatang buas di lokasi tersebut," katanya.
Ia menjelaskan, keberadaan jasad korban berhasil ditemukan oleh tim yang melakukan penyisiran wilayah perairan sungai tersebut setelah sebelumnya tim dibagi menjadi dua kelompok yaitu darat dan perairan.
Dikatakan dia, setelah berhasil menemukan jasad korban tim langsung bersiap-siap untuk melakukan evakuasi.
"Tim penyisir memasuki alur bandar rawa dengan cara mendayung perahu karet karena lokasi di sana banyak kayu dan ditumbuhi rumput sehingga tidak dapat menggunakan mesin," ujarnya.
Ia mengatakan, proses evakuasi korban memakan waktu kurang lebih 10 menit dan menggunakan dua kantong jenazah dikarenakan kondisi tubuh korban sudah tidak utuh lagi akibat serangan buaya tersebut.
Jasad korban berhasil diangkat menuju daratan dan selanjutnya dibawa menuju rumah duka di desa Perawas, Tanjung Pandan untuk dimakamkan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap potensi serangan hewan buas salah satunya adalah serangan buaya," kata Rahmat.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021