TNI Angkatan Laut dalam bidang penerbangan akan mempertajam kekuatan Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA), kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.
"Selain kekuatan pesawat udara fixed wing dan rotary wing, kita perkuat pesawat udara tanpa awak," kata Kasal saat memimpin Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-65 Penerbangan TNI AL, peresmian Skuadron Udara 100, dan Skuadron Udara 700 bertempat di Apron D Shelter Heli Skuadron 400 Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), Juanda, Surabaya, Senin.
Menurut Kasal, perkembangan teknologi pertahanan era abad ke-21 terjadi secara cepat di antaranya quantum technology dan revolusi industri 4.0 yang menjadi faktor pendorong utama termasuk penggunaan wahana tanpa awak, sistem otomasi, dan intelijen buatan.
"Untuk itu penerbangan TNI AL harus bisa mengaplikasikan konsep 'network centric warfare' dengan memanfaatkan keunggulan informasi guna meningkatkan daya tempur," kata Yudo.
Selain modernisasi alutsista, kata mantan Pangkogabwilhan I ini, bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan keselamatan para awak penerbang AL merupakan hal yang utama dalam setiap gelar operasi.
"Kesiapan alutsista penerbangan TNI AL harus disiapkan dengan benar yang didukung oleh manajemen operasional skuadron udara yang baik serta keunggulan SDM merupakan komponen penentu kemampuan alutsista yang diawaki," ujar Laksamana Yudo.
Ia mengatakan penerbangan TNI AL merupakan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang menjadi kepanjangan mata dan tangan dari Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), yakni dengan memanfaatkan aspek kecepatan, manuver, dan efek pendadakan yang efektif di mandala operasi.
Upacara hari penerbangan TNI AL tahun 2021 diselenggarakan dalam rangka memperingati sejarah dan pengabdian penerbangan TNI AL selama 65 tahun, tepatnya pada tanggal 17 Juni 1956.
Bertepatan dengan peringatan tersebut diresmikan dua skuadron baru, yakni Skuadron Udara 100 Anti-Kapal Selam dan Skuadron Udara 700 Pesawat Udara Tanpa Awak.
Setelah pelaksanaan upacara, Kasal didampingi Ketua Umum Jalasenasrti Vero Yudo Margono, para pejabat utama Mabesal serta para pimpinan kotama TNI AL berkesempatan untuk meninjau alutsista pusat penerbangan TNI AL serta menyaksikan demonstrasi udara PUTA / UAV (Unmanned Aerial Vehicle) tipe SE 01 (Sea Eagel), dan QM 3388A (PC21).
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Selain kekuatan pesawat udara fixed wing dan rotary wing, kita perkuat pesawat udara tanpa awak," kata Kasal saat memimpin Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-65 Penerbangan TNI AL, peresmian Skuadron Udara 100, dan Skuadron Udara 700 bertempat di Apron D Shelter Heli Skuadron 400 Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), Juanda, Surabaya, Senin.
Menurut Kasal, perkembangan teknologi pertahanan era abad ke-21 terjadi secara cepat di antaranya quantum technology dan revolusi industri 4.0 yang menjadi faktor pendorong utama termasuk penggunaan wahana tanpa awak, sistem otomasi, dan intelijen buatan.
"Untuk itu penerbangan TNI AL harus bisa mengaplikasikan konsep 'network centric warfare' dengan memanfaatkan keunggulan informasi guna meningkatkan daya tempur," kata Yudo.
Selain modernisasi alutsista, kata mantan Pangkogabwilhan I ini, bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan keselamatan para awak penerbang AL merupakan hal yang utama dalam setiap gelar operasi.
"Kesiapan alutsista penerbangan TNI AL harus disiapkan dengan benar yang didukung oleh manajemen operasional skuadron udara yang baik serta keunggulan SDM merupakan komponen penentu kemampuan alutsista yang diawaki," ujar Laksamana Yudo.
Ia mengatakan penerbangan TNI AL merupakan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang menjadi kepanjangan mata dan tangan dari Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), yakni dengan memanfaatkan aspek kecepatan, manuver, dan efek pendadakan yang efektif di mandala operasi.
Upacara hari penerbangan TNI AL tahun 2021 diselenggarakan dalam rangka memperingati sejarah dan pengabdian penerbangan TNI AL selama 65 tahun, tepatnya pada tanggal 17 Juni 1956.
Bertepatan dengan peringatan tersebut diresmikan dua skuadron baru, yakni Skuadron Udara 100 Anti-Kapal Selam dan Skuadron Udara 700 Pesawat Udara Tanpa Awak.
Setelah pelaksanaan upacara, Kasal didampingi Ketua Umum Jalasenasrti Vero Yudo Margono, para pejabat utama Mabesal serta para pimpinan kotama TNI AL berkesempatan untuk meninjau alutsista pusat penerbangan TNI AL serta menyaksikan demonstrasi udara PUTA / UAV (Unmanned Aerial Vehicle) tipe SE 01 (Sea Eagel), dan QM 3388A (PC21).
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021