Sejumlah tokoh masyarakat di Mentok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membangun sekolah alam sebagai bentuk kepedulian terhadap upaya bersama menyiapkan generasi penerus yang memiliki budi pekerti unggul.

"Sebagai tahap awal kami siapkan paket sekolah nonformal sebagai pengisi waktu di masa pandemi COVID-19 bagi anak-anak yang jenuh mengikuti sekolah dalam jaringan, sesekali mereka perlu belajar di luar rumah dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata pengelola Sekolah Alam dan Taman Wisata Edukasi Mentok, Chairul Amri Rani di Mentok, Selasa.

Sekolah wisata dengan memanfaatkan lahan bekas tambang timah seluas 1,5 hektare tersebut dirintis sejak Januari 2021 dengan ditanami lebih dari 300 varietas tanaman lokal, tanaman hutan, tanaman obat dan buah-buahan, seperti tampoi, jamblang, jabung, cempedak, rukam, dan lainnya.

Keberadaan ratusan jenis tanaman tersebut akan dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan para pengunjung agar semakin kenal dengan alam dan paham manfaat atau khasiat dari jenis tanaman tersebut.

"Pola edukasi tidak hanya sebatas mengenal jenis tanaman, namun juga manfaatnya. Kami juga sedang merancang agar nanti anak-anak mengenal teknologi terapan melalui laboratorium lapangan yang disiapkan," kata pemerhati budaya Melayu Mentok tersebut.

Dalam waktu dekat, pengelola juga akan melengkapi sarana untuk belajar membuat pembangkit listrik tenaga surya, tenaga air dan tenaga bayu skala kecil.

"Untuk saat ini yang sudah siap arena 'outbound', budi daya perikanan air tawar, wahana permainan tradisional dan lainnya. Kami juga sudah mulai menerima peserta kelompok dengan jumlah terbatas," katanya.

Bupati Bangka Barat Sukirman saat meresmikan sekolah alam dan taman wisata edukasi itu memberikan apresiasi positif dan siap membantu fasilitas untuk mengembangkan lokasi tersebut agar semakin lengkap dan aman.

"Anak sekarang susah mencari tempat yang pas untuk belajar sekaligus mengenal alam, kehadiran sekolah alam ini tepat dan sesuai kebutuhan saat ini," kata Sukirman.

Selain dibutuhkan generasi penerus, kata dia, lokasi itu juga bisa dimanfaatkan para ibu rumah tangga untuk belajar memanfaatkan lahan dan mengelola potensi alam untuk diterapkan di rumah masing-masing.

"Kami bangga dan mengapresiasi para tokoh masyarakat dan pengelola yang terlibat dalam kegiatan ini, lokasi ini akan semakin melengkapi ragam destinasi wisata dan memberikan sumbangsih dalam dunia pendidikan di daerah ini," katanya.

Pengurus Yayasan Manumbina Amanillah sekaligus ketua panitia Suryadi Abdul Jabbar memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama kepada Unit Metalurgi Mentok PT Timah Tbk yang sudah mendukung pembangunan sekolah alam sejak awal digagas.

"Masih banyak sarana dan prasarana yang perlu disediakan dan ditambah, kami berharap langkah awal ini bisa membantu membangun dunia pendidikan untuk menyiapkan generasi yang unggul, hebat, maju dan berkarakter," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021