Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) berharap perusahaan menyediakan dokter untuk menangani pekerja yang mengalami kecelakaan kerja, sakit dan lainnya.

"Saat ini, sebagian besar perusahaan sektor perkebunan, pertambangan, jasa dan sektor lainnya belum memiliki dokter sendiri, karena mereka menilai keberadaan dokter di perusahaan bukan hal yang penting," kata Kepala UPT Higiene Keselamatan Pekerja Babel Burhasan, di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menjelaskan, apabila perusahaan menyediakan dokter sendiri maka itu akan sangat membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan para pekerja.

"Saat ini, kami hanya memiliki satu orang dokter untuk menangani dan memeriksa kesehatan ribuan pekerja yang bekerja di perusahaan perkebunan, pertanian, tambang dan jasa," ujarnya.

Selama ini, kata dia, pelayanan pemeriksaan kesehatan pekerja masih kurang optimal karena ketersediaan sumber daya manusia (SDM) dokter, sarana dan prasana medis lainnya yang terbatas.

"Kami cukup sulit menjangkau pekerja di perusahaan yang berlokasi di kabupaten/kota, di tengah laut dan lainnya karena mobilisasi kesehatan yang masih kurang memadai," ujarnya.

Menurut dia, selama ini masalah kesehatan di lingkungan kerja belum tertangani dengan baik, misalnya masalah sanitasi lingkungan kerja, gizi tenaga kerja, keselamatan kerja dan kondisi kesehatan pada umumnya.

"Masalah ini muncul karena masih kurangnya kesadaran manajemen perusahaan untuk memprioritaskan kesehatan para pekerjanya masih kurang baik," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, diharapkan perusahaan memprioritaskan kesehatan pekerja dengan menyediakan dokter, pos kesehatan, sarana dan prasana medis lainnya.

"Para pekerja ini memiliki peranan penting dalam meningkatkan produktivitas perusahaan dan sudah semestinya perusahaan memprioritaskan kesehatan para pekerjanya. Jika para pekerjanya banyak yang sakit dan kurang gizi tentu akan mempengaruhi usaha perusahaan tersebut," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015