Paus Fransiskus tampak sehat saat muncul pertama kali di depan publik pada Minggu (11/7) sejak menjalani operasi usus pekan lalu.
Paus berusia 84 tahun itu menampakkan diri di balkon kamar perawatan lantai 10 rumah sakit Gemelli, Roma, untuk memimpin ibadah Angelus dan menyerukan pentingnya perawatan kesehatan gratis bagi masyarakat dunia.
Dia berdiri sekitar 10 menit, membacakan tulisan dan sesekali menambahkan pesan di luar teks yang telah disiapkan.
Paus tampak beberapa kali menarik napas dan suaranya kadang terdengar serak. Saat masih muda di Argentina, dia pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya.
Ratusan orang yang berkumpul di ruang terbuka di bawahnya meneriakkan "Viva il Papa!" (Hidup Paus) sambil mengibarkan bendera kebangsaan.
"Senang melihat Paus lagi... suaranya agak bergetar tapi Paus tetaplah Paus dan kami ingin berada di sini," kata pendeta Italia yang menyebut dirinya Pastor Massimiliano.
Dalam pidato yang disampaikan di luar teks, Fransiskus mengatakan layanan kesehatan yang baik mesti tersedia bagi semua orang dan secara cuma-cuma.
"Beberapa hari ini saat aku di rumah sakit, aku melihat lagi betapa pentingnya memiliki sistem layanan kesehatan yang baik dan dapat dijangkau oleh semua, di Italia dan negara-negara lain," kata Paus.
"Layanan kesehatan yang gratis dan menjamin layanan baik yang dapat dijangkau semua orang... Kebaikan yang sangat berharga ini sebaiknya tidak hilang. Itu harus dijaga dan setiap orang harus berkomitmen pada hal itu. Sebab setiap orang memerlukannya...," tambah Paus.
Layanan kesehatan menjadi isu besar politik di AS, satu dari sedikit negara industri yang tidak memiliki perlindungan universal bagi warganya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jaminan kesehatan universal adalah hak semua orang untuk mendapatkan layanan kesehatan yang diperlukan tanpa beban pembayaran.
Sejumlah anak yang dirawat di rumah sakit yang sama, terlihat bersama Paus di balkon.
"Mengapa anak-anak harus menderita adalah (sebuah pertanyaan) yang menyentuh perasaan," kata Paus.
Peristiwa itu menjadi kali pertama bagi Fransiskus, sejak terpilih sebagai paus pada 2013, memimpin ibadah Minggu tidak dari jendela Vatikan yang menghadap ke lapangan St. Peter, kecuali saat bepergian.
Fransiskus mengkritik para pengelola rumah sakit milik gereja yang berencana menghentikan layanan di tengah kesulitan ekonomi.
"Tugas kalian sebagai gereja bukanlah mencari uang tapi untuk melayani, dan pelayanan kalian selalu gratis," katanya.
Sebelum menutup ibadah dengan ucapan "Selamat makan siang dan selamat tinggal sampai kita saling bertemu lagi," Fransiskus menyerukan diakhirinya "rangkaian kekerasan" di Haiti, di mana Presiden Jovenel Moise terbunuh pada Rabu.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Paus berusia 84 tahun itu menampakkan diri di balkon kamar perawatan lantai 10 rumah sakit Gemelli, Roma, untuk memimpin ibadah Angelus dan menyerukan pentingnya perawatan kesehatan gratis bagi masyarakat dunia.
Dia berdiri sekitar 10 menit, membacakan tulisan dan sesekali menambahkan pesan di luar teks yang telah disiapkan.
Paus tampak beberapa kali menarik napas dan suaranya kadang terdengar serak. Saat masih muda di Argentina, dia pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya.
Ratusan orang yang berkumpul di ruang terbuka di bawahnya meneriakkan "Viva il Papa!" (Hidup Paus) sambil mengibarkan bendera kebangsaan.
"Senang melihat Paus lagi... suaranya agak bergetar tapi Paus tetaplah Paus dan kami ingin berada di sini," kata pendeta Italia yang menyebut dirinya Pastor Massimiliano.
Dalam pidato yang disampaikan di luar teks, Fransiskus mengatakan layanan kesehatan yang baik mesti tersedia bagi semua orang dan secara cuma-cuma.
"Beberapa hari ini saat aku di rumah sakit, aku melihat lagi betapa pentingnya memiliki sistem layanan kesehatan yang baik dan dapat dijangkau oleh semua, di Italia dan negara-negara lain," kata Paus.
"Layanan kesehatan yang gratis dan menjamin layanan baik yang dapat dijangkau semua orang... Kebaikan yang sangat berharga ini sebaiknya tidak hilang. Itu harus dijaga dan setiap orang harus berkomitmen pada hal itu. Sebab setiap orang memerlukannya...," tambah Paus.
Layanan kesehatan menjadi isu besar politik di AS, satu dari sedikit negara industri yang tidak memiliki perlindungan universal bagi warganya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jaminan kesehatan universal adalah hak semua orang untuk mendapatkan layanan kesehatan yang diperlukan tanpa beban pembayaran.
Sejumlah anak yang dirawat di rumah sakit yang sama, terlihat bersama Paus di balkon.
"Mengapa anak-anak harus menderita adalah (sebuah pertanyaan) yang menyentuh perasaan," kata Paus.
Peristiwa itu menjadi kali pertama bagi Fransiskus, sejak terpilih sebagai paus pada 2013, memimpin ibadah Minggu tidak dari jendela Vatikan yang menghadap ke lapangan St. Peter, kecuali saat bepergian.
Fransiskus mengkritik para pengelola rumah sakit milik gereja yang berencana menghentikan layanan di tengah kesulitan ekonomi.
"Tugas kalian sebagai gereja bukanlah mencari uang tapi untuk melayani, dan pelayanan kalian selalu gratis," katanya.
Sebelum menutup ibadah dengan ucapan "Selamat makan siang dan selamat tinggal sampai kita saling bertemu lagi," Fransiskus menyerukan diakhirinya "rangkaian kekerasan" di Haiti, di mana Presiden Jovenel Moise terbunuh pada Rabu.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021