Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan terkoreksi menjelang pengumuman perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat pada Senin ini.
IHSG dibuka melemah 9,54 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.062,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,08 poin atau 0,24 persen ke posisi 845,07.
"Untuk IHSG pada hari ini kami perkirakan akan bergerak melemah mengikuti pergerakan bursa AS dan regional," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Pada pekan ini, investor akan wait and see terhadap rencana perpanjangan PPKM darurat yang kabarnya akan diumumkan Senin ini.
Pekan ini pun investor akan mencermati rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk menentukan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate, yang saat ini berada di level 3,5 persen.
Pada penutupan pekan lalu, pasar AS terkoreksi. Di balik penurunan indeks bursa saham AS tersebut, imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun juga turut turun ke level 1,29 persen pada penutupan yang mengindikasikan kemungkinan investor berpindah ke aset dengan risiko lebih rendah.
Pasar komoditas terpantau bergerak beragam di mana harga minyak, CPO, dan emas turun, sedangkan batubara dan nikel naik.
Dari dalam negeri, terjadi penambahan 44.721 kasus baru COVID-19 pada Minggu (18/7/2021), sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 2,87 juta kasus. Sebanyak 73.582 orang meninggal akibat terpapar COVID-19.
Meski demikian, sebanyak 2,26 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 sehingga total kasus aktif mencapai 542.236 kasus.
Terkait vaksinasi, sejauh ini 41,67 juta orang di Indonesia telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 dan 16,27 juta telah menerima dosis kedua, merefleksikan 23 persen dari total target.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 803,35 poin atau 2,49 persen ke 27.575,74, indeks Hang Seng turun 474,84 poin atau 1,7 persen ke 27.529,84, dan indeks Straits Times terkoreksi 33,9 poin atau 1,08 persen ke 3.118,4.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
IHSG dibuka melemah 9,54 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.062,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,08 poin atau 0,24 persen ke posisi 845,07.
"Untuk IHSG pada hari ini kami perkirakan akan bergerak melemah mengikuti pergerakan bursa AS dan regional," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Pada pekan ini, investor akan wait and see terhadap rencana perpanjangan PPKM darurat yang kabarnya akan diumumkan Senin ini.
Pekan ini pun investor akan mencermati rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk menentukan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate, yang saat ini berada di level 3,5 persen.
Pada penutupan pekan lalu, pasar AS terkoreksi. Di balik penurunan indeks bursa saham AS tersebut, imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun juga turut turun ke level 1,29 persen pada penutupan yang mengindikasikan kemungkinan investor berpindah ke aset dengan risiko lebih rendah.
Pasar komoditas terpantau bergerak beragam di mana harga minyak, CPO, dan emas turun, sedangkan batubara dan nikel naik.
Dari dalam negeri, terjadi penambahan 44.721 kasus baru COVID-19 pada Minggu (18/7/2021), sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 2,87 juta kasus. Sebanyak 73.582 orang meninggal akibat terpapar COVID-19.
Meski demikian, sebanyak 2,26 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 sehingga total kasus aktif mencapai 542.236 kasus.
Terkait vaksinasi, sejauh ini 41,67 juta orang di Indonesia telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 dan 16,27 juta telah menerima dosis kedua, merefleksikan 23 persen dari total target.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 803,35 poin atau 2,49 persen ke 27.575,74, indeks Hang Seng turun 474,84 poin atau 1,7 persen ke 27.529,84, dan indeks Straits Times terkoreksi 33,9 poin atau 1,08 persen ke 3.118,4.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021