Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat jumlah kasus kematian COVID-19 di daerah itu selama bulan Juli mencapai 81 orang sehingga total kasus kematian akibat COVID-19 sejak Maret 2020 mencapai 146 orang.
"Selama bulan Juli angka konfirmasi positif dan kematian COVID-19 mengalami kenaikan tajam dibandingkan bulan sebelumnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Belitung, Joko Sarjono di Tanjung Pandan, Senin.
Menurut dia, tingginya angka kematian akibat COVID-19 di daerah itu selama bulan Juli disebabkan banyak masyarakat dalam kategori usia rentan atau lansia yang terinfeksi COVID-19.
"Terutama adalah mereka yang memiliki komorbid atau riwayat penyakit penyerta karena jika mereka memiliki komorbid maka kondisinya memang agak sedikit berat," katanya.
Joko menambahkan, 60 persen kasus kematian akibat COVID-19 di daerah itu terjadi kepada pasien yang memiliki riwayat penyakit penyerta.
Disamping itu, Dinkes Belitung juga menemumkan kasus pasien isolasi mandiri yang meninggal dunia di rumah ketika sedang menjalani masa isolasinya.
"Karena memang kondisinya sudah cukup berat dan kami menemukan masyarakat yang tidak mau dirujuk ke rumah sakit ketika kondisi sudah gawat dan lain sebagainya," katanya.
Ia berharap, masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi dalam menjalankan protokol kesehatan dan mulai mendeteksi gejala-gejala COVID-19 serta berani memeriksakan diri.
"Karena apabila sudah ada bergejala jangan dibiarkan nanti akan menularkan antar satu dan yang lainnya," ujar Joko.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Selama bulan Juli angka konfirmasi positif dan kematian COVID-19 mengalami kenaikan tajam dibandingkan bulan sebelumnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Belitung, Joko Sarjono di Tanjung Pandan, Senin.
Menurut dia, tingginya angka kematian akibat COVID-19 di daerah itu selama bulan Juli disebabkan banyak masyarakat dalam kategori usia rentan atau lansia yang terinfeksi COVID-19.
"Terutama adalah mereka yang memiliki komorbid atau riwayat penyakit penyerta karena jika mereka memiliki komorbid maka kondisinya memang agak sedikit berat," katanya.
Joko menambahkan, 60 persen kasus kematian akibat COVID-19 di daerah itu terjadi kepada pasien yang memiliki riwayat penyakit penyerta.
Disamping itu, Dinkes Belitung juga menemumkan kasus pasien isolasi mandiri yang meninggal dunia di rumah ketika sedang menjalani masa isolasinya.
"Karena memang kondisinya sudah cukup berat dan kami menemukan masyarakat yang tidak mau dirujuk ke rumah sakit ketika kondisi sudah gawat dan lain sebagainya," katanya.
Ia berharap, masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi dalam menjalankan protokol kesehatan dan mulai mendeteksi gejala-gejala COVID-19 serta berani memeriksakan diri.
"Karena apabila sudah ada bergejala jangan dibiarkan nanti akan menularkan antar satu dan yang lainnya," ujar Joko.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021