Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menyebutkan Kota Pangkalpinang pada Juli 2021 mengalami deflasi 0,32 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen dari 104,97 menjadi 104,63. 

"Deflasi ini karena adanya penurunan harga kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau 1,13 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Senin.

Ia menjelaskan deflasi Juli tahun ini juga dikarenakan turunnya kelompok transportasi 0,02 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,31 persen. Sedangkan inflasi terjadi di kelompok pakaian dan alas kaki 0,26 persen, perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,16 persen.

Kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan inflasi 0,01 persen, rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,01 persen, pendidikan 0,46 persen serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,24 persen. Sementara kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga serta kesehatan stabil atau tidak mengalami perubahan indeks.

"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain udang basah, cabai rawit, cabai merah, air kemasan, dan bawang merah. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain sawi hijau, kangkung, bayam, daging ayam ras, dan ikan bulat," katanya.

Ia mengatakan pada Juli 2021 dari 11 kelompok pengeluaran, 2 kelompok memberikan andil deflasi, 7 kelompok memberikan andil inflasi, dan 2 kelompok pengeluaran lainnya tidak memberikan andil.

"Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi yaitu makanan, minuman dan tembakau 0,3654 persen, transportasi 0,0029 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,0163 persen," katanya.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi yakni kelompok pakaian dan alas kaki 0,0127 persen, perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,0260 persen, informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,0006 persen, rekreasi, olahraga dan budaya 0,0001 persen, pendidikan 0,0147 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,0167 persen.

"Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga dan kesehatan stabil atau tidak memberikan andil baik inflasi maupun deflasi," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021