Warga Desa Airnyatoh, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memeringati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah dengan menggelar khataman Al Quran untuk anak-anak.
"Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang perlu dipertahankan dan dilestarikan untuk membangun generasi muda yang berbudi pekerti sesuai nilai-nilai ajaran agama," kata Pelaksana Tugas Asisten Pemerintahan dan Sosial Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Heru Warsito di Mentok, Rabu.
Khataman Al Quran yang digelar di Masjid Al A'raf Desa Airnyatoh tersebut diikuti sebanyak 34 anak-anak di desa setempat, berlangsung dengan tetap mematuhi aturan kesehatan yang berlaku untuk mencegah penularan COVID-19.
Para peserta duduk rapi diatur panitia sedemikian rupa dan masing-masing anak membawa berbagai macam makanan yang disusun dan dihias indah cantik menggunakan kertas warna-warni, oleh warga lokal hiasan tersebut disebut kembang seroja.
Makanan yang dibawa masing-masing peserta setelah selesai prosesi acara kemudian dibagi-bagikan kepada guru mengaji dan jamaah yang hadir di masjid sebagai ungkapan rasa syukur setelah khatam Al Quran.
Prosesi khataman ini dimulai dengan pembacaan Juz Amma oleh anak-anak sebagai tanda telah menyelesaikan atau khatam Al Quran 30 juz. Dilanjutkan dengan pembacaan doa selamat yang dipimpin pemuka agama setempat.
Acara ini merupakan kegiatan yang rutin setiap tahun yang biasanya dilaksanakan sekaligus memperingati 1 Muharram tahun baru Hijriah.
Pada kesempatan itu, Heru Warsito mewakili Pemkab Bangka Barat memberikan bingkisan kepada para peserta khataman Al Quran.
"Kami memberikan apresiasi kegiatan keagamaan yang diinisiasi warga Desa Airnyatoh yang tetap bersemangat di masa pandemi COVID-19 dan tetap patuh protokol kesehatan yang sudah diatur pemerintah," katanya.
Ia yakin dan percaya dengan penanaman nilai-nilai keagamaan sejak dini seperti yang dilakukan dalam kegiatan tersebut para peserta akan menjadi generasi berkualitas tidak hanya dalam keilmuan, tetapi juga dalam akhlak dan perilaku.
Heru berpesan kepada para peserta agar tidak berhenti sampai tahap khatam saja, tapi yang lebih penting adalah mengimplementasikan isi kandungan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.
"Semoga dengan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pemerintah seperti saat ini dapat membantu mempercepat pembangunan daerah dan masyarakat semakin sejahtera," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang perlu dipertahankan dan dilestarikan untuk membangun generasi muda yang berbudi pekerti sesuai nilai-nilai ajaran agama," kata Pelaksana Tugas Asisten Pemerintahan dan Sosial Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Heru Warsito di Mentok, Rabu.
Khataman Al Quran yang digelar di Masjid Al A'raf Desa Airnyatoh tersebut diikuti sebanyak 34 anak-anak di desa setempat, berlangsung dengan tetap mematuhi aturan kesehatan yang berlaku untuk mencegah penularan COVID-19.
Para peserta duduk rapi diatur panitia sedemikian rupa dan masing-masing anak membawa berbagai macam makanan yang disusun dan dihias indah cantik menggunakan kertas warna-warni, oleh warga lokal hiasan tersebut disebut kembang seroja.
Makanan yang dibawa masing-masing peserta setelah selesai prosesi acara kemudian dibagi-bagikan kepada guru mengaji dan jamaah yang hadir di masjid sebagai ungkapan rasa syukur setelah khatam Al Quran.
Prosesi khataman ini dimulai dengan pembacaan Juz Amma oleh anak-anak sebagai tanda telah menyelesaikan atau khatam Al Quran 30 juz. Dilanjutkan dengan pembacaan doa selamat yang dipimpin pemuka agama setempat.
Acara ini merupakan kegiatan yang rutin setiap tahun yang biasanya dilaksanakan sekaligus memperingati 1 Muharram tahun baru Hijriah.
Pada kesempatan itu, Heru Warsito mewakili Pemkab Bangka Barat memberikan bingkisan kepada para peserta khataman Al Quran.
"Kami memberikan apresiasi kegiatan keagamaan yang diinisiasi warga Desa Airnyatoh yang tetap bersemangat di masa pandemi COVID-19 dan tetap patuh protokol kesehatan yang sudah diatur pemerintah," katanya.
Ia yakin dan percaya dengan penanaman nilai-nilai keagamaan sejak dini seperti yang dilakukan dalam kegiatan tersebut para peserta akan menjadi generasi berkualitas tidak hanya dalam keilmuan, tetapi juga dalam akhlak dan perilaku.
Heru berpesan kepada para peserta agar tidak berhenti sampai tahap khatam saja, tapi yang lebih penting adalah mengimplementasikan isi kandungan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.
"Semoga dengan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pemerintah seperti saat ini dapat membantu mempercepat pembangunan daerah dan masyarakat semakin sejahtera," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021