Pemerintah Kota Pangkapinang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memanfaatkan gedung UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Tuatunu untuk tempat isolasi terpadu pasien COVID-19.

"Di lokasi itu kita siapkan sebanyak 35 tempat tidur, yang nantinya digunakan untuk pasien tidak bergejala," kata Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang Radmida Dawam di Pangkalpinang, Selasa.

"Saat ini masih dalam proses perbaikan kamar di UPT SKB dan jika perlu ditambah bisa memanfaatkan aula yang ada di kompleks tersebut," ia menambahkan.

Radmida mengatakan bahwa penyiapan tempat isolasi terpadu dilakukan menggunakan dana dari alokasi anggaran belanja tidak terduga.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang Eddy Supriadi mengatakan bahwa gedung UPT SKB di Tuatunu cocok difungsikan sebagai tempat karantina terpadu pasien COVID-19 karena lokasinya jauh dari permukiman warga.

"Gedung tersebut sebetulnya seperti asrama tempat latihan, hanya perlu perbaikan agar semakin nyaman untuk digunakan merawat pasien. SKB lokasinya strategis, jauh dari permukiman warga, sangat aman," katanya.

"SKB saat ini memiliki 16 ruangan yang masing-masing ruangan bisa untuk dua orang, ditambah aula juga bisa dimanfaatkan, namun harus disekat dahulu. Aula masih bisa untuk 30 orang," ia menambahkan.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pangkalpinang Dedi Revandi mengatakan bahwa kondisi gedung UPT SKB di Tuatunu sudah dicek dan dinyatakan layak dijadikan sebagai tempat isolasi terpadu.

"Meskipun di lokasi itu ada PAUD, namun sudah kita buat alur keluar-masuk agar anak-anak tetap dalam jarak aman apabila masuk sekolah. Tapi saat ini anak-anak masih belajar daring, jadi tidak ada masalah," katanya.

Setelah penyediaan 35 tempat tidur pasien di tempat isolasi gedung UPT SKB, total ada 65 tempat tidur pasien yang tersedia di fasilitas isolasi terpadu di Kota Pangkalpinang.

Pemerintah kota sebelumnya menyiapkan fasilitas isolasi terpadu untuk pasien COVID-19 di bekas gedung Puskesmas Girimaya yang memiliki kapasitas 30 tempat tidur pasien.

Pewarta: Try M Hardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021