Kepala Desa Bukit Layang Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Andry minta pemerintah provinsi dalam hal ini Gubernur segera mengaspal jalan penghubung antara Kota Sungailiat - Bakam guna memperlancar peningkatan ekonomi masyarakat.
"Jalan penghubung antara Sungailiat - Bakam sepanjang kurang lebih 38 kilometer saat ini sangat memprihatinkan dengan kondisi berlumbang hampir disepanjang jalan utama itu," kata Andry melalui pesan resmi, Kamis.
Jalan sepanjang puluhan kilometer yang menghubungkan Kota Sungailiat dan Bakam kata dia, melintas sejumlah desa yakni Desa Penyamun, Bukit Layang, Mabat, Mangka, Bakam.
Kondisi fisik jalan yang berlumbang kata dia, tidak hanya menghambat kelancaran mobilitas masyarakat namun juga berdampak pada kerawanan kecelakaan berkendara, aktivitas lainnya seperti aktivitas Di sektor kesehatan, pendidikan, keagamaan, perdagangan dan lainnya juga terdampak rusaknya jalan utama.
Dia mengakui, pemerintah daerah pernah melakukan perbaikan tetapi hanya menambal yang berlubang sementara disesuaikan dengan kondisi fisik dibutuhkan pengaspalan atau peningkatan jalan.
"Penambalan lubang yang pernah dilakukan pemerintah terkesan tidak menyelesaikan persoalan karena dalam waktu tertentu sudah rusak kembali," katanya.
Lubang jalan dengan diameter beragam, kata Andry saat musim penghujan seperti sekarang dipenuhi air yang sangat berbahaya lalu lintas bahkan terkesan seperti kolam yang dapat untuk menebar benih saat turun hujan.
"Kami menginginkan pemerataan pembangunan karena dari Desa Bukit Layang bagian dari NKRI yang memiliki potensi alam yang cukup banyak mulai dari sektor perkebunan, pertanian, pertambangan serta sektor strategis lainnya bahkan kami sedang mengembangkan sektor wisata desa," jelasnya.
Standar kelayakan infrastruktur jalan menurutnya, sangat penting untuk segera diperbaiki oleh pemerintah agar roda perekonomian masyarakat berjalan lancar terutama saat pandemi severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang hampir dua tahun belum berakhir.
"Masyarakat yang akan menjual hasil bumi ke pasar mengalami hambatan begitu pula aktivitas masyarakat di sektor lainnya," ujarnya.
Masyarakat desa diketahui mempunyai peran penting dalam mendorong peningkatan pembangunan, namun hendaknya juga hak masyarakat untuk mendapatkan pemerataan pembangunan infrastruktur harus terpenuhi.
"Mungkin dari 60 desa lebih di Kabupaten Bangka, hanya di desa kami yang jalan utamanya sangat buruk," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Jalan penghubung antara Sungailiat - Bakam sepanjang kurang lebih 38 kilometer saat ini sangat memprihatinkan dengan kondisi berlumbang hampir disepanjang jalan utama itu," kata Andry melalui pesan resmi, Kamis.
Jalan sepanjang puluhan kilometer yang menghubungkan Kota Sungailiat dan Bakam kata dia, melintas sejumlah desa yakni Desa Penyamun, Bukit Layang, Mabat, Mangka, Bakam.
Kondisi fisik jalan yang berlumbang kata dia, tidak hanya menghambat kelancaran mobilitas masyarakat namun juga berdampak pada kerawanan kecelakaan berkendara, aktivitas lainnya seperti aktivitas Di sektor kesehatan, pendidikan, keagamaan, perdagangan dan lainnya juga terdampak rusaknya jalan utama.
Dia mengakui, pemerintah daerah pernah melakukan perbaikan tetapi hanya menambal yang berlubang sementara disesuaikan dengan kondisi fisik dibutuhkan pengaspalan atau peningkatan jalan.
"Penambalan lubang yang pernah dilakukan pemerintah terkesan tidak menyelesaikan persoalan karena dalam waktu tertentu sudah rusak kembali," katanya.
Lubang jalan dengan diameter beragam, kata Andry saat musim penghujan seperti sekarang dipenuhi air yang sangat berbahaya lalu lintas bahkan terkesan seperti kolam yang dapat untuk menebar benih saat turun hujan.
"Kami menginginkan pemerataan pembangunan karena dari Desa Bukit Layang bagian dari NKRI yang memiliki potensi alam yang cukup banyak mulai dari sektor perkebunan, pertanian, pertambangan serta sektor strategis lainnya bahkan kami sedang mengembangkan sektor wisata desa," jelasnya.
Standar kelayakan infrastruktur jalan menurutnya, sangat penting untuk segera diperbaiki oleh pemerintah agar roda perekonomian masyarakat berjalan lancar terutama saat pandemi severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang hampir dua tahun belum berakhir.
"Masyarakat yang akan menjual hasil bumi ke pasar mengalami hambatan begitu pula aktivitas masyarakat di sektor lainnya," ujarnya.
Masyarakat desa diketahui mempunyai peran penting dalam mendorong peningkatan pembangunan, namun hendaknya juga hak masyarakat untuk mendapatkan pemerataan pembangunan infrastruktur harus terpenuhi.
"Mungkin dari 60 desa lebih di Kabupaten Bangka, hanya di desa kami yang jalan utamanya sangat buruk," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021