General Manager Pertamina Marketing Operation (MOR) II Sumbagsel Asep Wicaksono Hadi mengatakan harga bijih timah yang mengalami kenaikkan tinggi, sebagai pemicu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Kita telah menambah lembaga penyalur, kapasitas depot, jumlah kanal serta penambahan kapasitas hingga penambahan jam operasional SPBU untuk mengatasi kelangkaan BBM di Babel khususnya Belitung," kata Asep Wicaksono Hadi dalam keterangan persnya diterima Antara Pangkalpinang, Jumat. 

Ia mengatakan kenaikan harga bijih timah ini mengakibatkan aktivitas penambangan timah juga meningkat yang berdampak langsung terhadap permintaan BBM masyarakat mengalami naik signifikan.

"Kita telah melakukan langkah-langkah antisipasi kelangkaan BBM ini, termasuk  menambah jumlah kapal penyuplai untuk memenuhi kebutuhan BBM masyarakat Bangka Belitung yang tinggi disaat harga naik timah tinggi," katanya. 

Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan mengapresiasi Pertamina dalam mengatasi kelangkaan BBM di Belitung.

"Saat ini Pertamina juga telah siap mengirimkan 5 hingga 15 moduler pertashop untuk mengatasi kelangkaan BBM di wilayah perdesaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," katanya. 

Menurut dia kelangkaan BBM di Pulau Belitung ini, akibat meningkatnya operasional pertambangan bijih timah rakyat, mengingat harga timah saat ini sedang naik, sehingga banyak masyarakat beralih profesi jadi penambang timah.

"Jika dahulu untuk operasional bahan bakar pertambangan hanya menggunakan jenis solar, namun saat ini sudah ada alternatif menggunakan premium maupun pertalite untuk bahan bakar mesin tambang timah tersebut," katanya.

Salah seorang warga Belitung Taswid mengaku sudah sekitar sebulanan lebih kelangkaan BBM terjadi di Belitung.

"Ini gara-gara orang nambang timah, jadi BBM di SPBU cepat habis," katanya.  **1**

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021