Pangkalpinang (Antara Babel) - Distamben Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menawarkan investasi pembangunan stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) di Pulau Belitung untuk mempercepat program konversi minyak tanah ke gas elpiji di daerah itu.

"Saat ini, program konversi minyak tanah ke gas elpiji di Belitung belum berjalan, karena belum tersedianya tempat pengisian ulang gas elpiji di daerah itu," kata Kabid Energi Distamben Kepulauan Babel Taufik di Pangkalpinang, Senin.

Ia menjelaskan, pihaknya telah menyurati pemerintah pusat dan pertamina untuk membantu percepatan realisasi  program konversi minyak tanah ke gas elpiji di Pulau Belitung, yang masih terkendala belum ada minat investor  membangun SPBE di pulau tersebut.

"Perusahaan swasta belum berani untuk membangun tempat pengisian gas elpiji bersubsidi di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur, karena mereka menilai tidak menguntungkan, seiring jumlah penduduk di pulau itu yang kurang," ujarnya.

Berdasarkan ketentuan aturan yang berlaku, kata dia, pembangunan SPBE ini harus diserahkan kepada pihak swasta, bukan pertamina atau pemerintah daerah.

"Apabila tidak ada swasta yang berminat membangun SPBE ini, maka pendistribusian gas elpiji ini akan dilakukan dari Pulau Bangka," ujarnya.

Saat ini, kata dia, jumlah SPBE di Pulau Bangka sebanyak empat unit dan cukup untuk melayani isi ulang gas elpiji di Pulau Bangka dan Belitung.

"Jika isi ulang gas dilakukan di Pulau Bangka, tentu akan menambah biaya transportasi melalui jalur laut dan darat dalam pendistribusian gas elpiji tersebut. Ini jelas HET gas di dua pulau tersebut akan berbeda," ujarnya.

Namun demikian, kata dia diharapkan ada investor yang berminat berinvestasi membangun SPBE, agar masyarakat Belitung bisa menikmati gas elpiji yang lebih murah, hemat dibanding mengunakan minyak tanah," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015