Toboali, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyikapi kondisi kelangkaan elpiji isi 3 kilogram dalam dua pekan terakhir.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina terkait persediaan dan penyaluran, untuk mengatasi kelangkaan," kata Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid, di Toboali, Selasa.
Bupati mengimbau warga tetap tenang dan tidak "panic buying" menyikapi sulitnya mendapatkan gas elpiji, karena bisa memperburuk keadaan.
"Kalau persediaan dan pasokan selama ini cukup lancar dari pihak Pertamina, kelangkaan mungkin terjadi karena ada aksi borong dari warga yang takut kesulitan gas dalam Ramadhan dan menyongsong Idul Fitri," kata Bupati.
Bupati yang langsung turun mengecek sejumlah pangkalan gas dan pedagang eceran memprediksi, hilangnya elpiji 3 kg di pasaran itu karena ada sebagian masyarakat yang terlalu berlebihan membeli gas melon ini.
"Mungkin ada warga membeli gas melebihi dari kebutuhan, sehingga membuat stok elpiji 3 kilogram menjadi berkurang dan memicu kelangkaan," ujarnya pula.
Menurut Bupati, penyaluran elpiji dari agen ke pangkalan berjalan lancar dan pihak Pertamina sudah mengirim sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Stok dikirim pihak Pertamina sudah sesuai dengan data kebutuhan kita, kelangkaan terjadi karena pembelian gas secara berlebihan di luar kebutuhan rumah tangga," ujarnya lagi.
Pemkab Bangka Selatan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen hingga tempat pangkalan elpiji untuk mengantisipasi penimbunan yang dapat merugikan masyarakat.
"Kami perketat pengawasan dan terus dipantau pasokan dan ketersediaan gas elpiji, agar penggunaannya sesuai kebutuhan serta digunakan bagi mereka yang berhak saja," ujarnya pula.