Muntok (Antara Babel) - Sejumlah pelaku usaha rumah singgah di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung menawarkan paket wisata kelautan yang cukup menarik dan diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan ke daerah itu.
"Kami yakin paket wisata yang ditawarkan para pelaku rumah singgah akan diminati wisatawan luar daerah karena aktivitas yang dilakukan merupakan kegiatan sehari-hari khas masyarakat pesisir yang jarang ditemukan di daerah lain," ujar pengurus Asosiasi Homestay Muntok, Surya Mardiansyah di Muntok, Selasa.
Ia menerangkan, paket liburan yang disediakan pihak pengelola rumah singgah cukup menarik dan beragam, seperti paket wisata mancingmania, menangkap ikan dengan alat tradisional pukat tarik, merajut, foto mengenakan kostum lama, les biola dan banyak lagi aktivitas lain.
Dari sekitar 30 unit rumah singgah di Muntok, kata dia, lokasinya berada di tengah kota sehingga memudahkan wisatawan untuk mengakses tempat-tempat yang wajib dikunjungi, seperti tempat kuliner, pusat pemerintahan, museum dan bangunan bersejarah penting lainnya.
"Kami yakin wisatawan akan puas menikmati keindahan, keramahan dan kebesaran Muntok zaman dahulu," kata dia.
Ia menjelaskan, rumah singgah di Kota Muntok umumnya bangunan rumah warga yang bergaya arsitektur Eropa, Melayu dan Cina yang berlokasi di jantung kota sehingga memiliki akses yang dekat dengan berbagai pusat aktivitas keseharian warga setempat.
"Rumah singgah di klaster Eropa didominasi bangunan bergaya aksitektur Eropa yang mampu memberikan sensasi kenyamanan pengunjung dan sebagian besar tercatat dalam inventarisasi bangunan cagar budaya yang dilestarikan," kata dia.
Bagi wisatawan yang ingin merasakan sentuhan suasana adat Melayu Muntok, kata dia, pengelola juga menyediakan rumah singgah yang berada di klaster Melayu yang memeiliki ciri bangunan khas gaya Melayu lengkap dengan ornamen dan furnitur rumah tangga.
"Pengunjung juga dapat berinteraksi dengan pemilik rumah dalam berbagai aktivitas, seperti memasak, diskusi budaya, sejarah dan kesenian masyarakat setempat," kata dia.
Ia mengatakan, rumah singgah di Kota Muntok memiliki keunggulan suasana yang mengedepankan sejarah dan budaya lokal yang dimiliki.
Selain itu, tarif yang diberikan cukup terjangkau, yaitu antara Rp150.000 hingga Rp200.000 per hari dengan fasilitas standar rumahan.
"Kami berharap dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, Kota Muntok yang terkenal dengan sejarah kota tua dan lingkungan sosial masyarakat yang cukup terbuka mampu menjadi salah satu alternatif wisatawan yang ingin belajar sejarah dan budaya masyarakat Melayu Bangka," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Kami yakin paket wisata yang ditawarkan para pelaku rumah singgah akan diminati wisatawan luar daerah karena aktivitas yang dilakukan merupakan kegiatan sehari-hari khas masyarakat pesisir yang jarang ditemukan di daerah lain," ujar pengurus Asosiasi Homestay Muntok, Surya Mardiansyah di Muntok, Selasa.
Ia menerangkan, paket liburan yang disediakan pihak pengelola rumah singgah cukup menarik dan beragam, seperti paket wisata mancingmania, menangkap ikan dengan alat tradisional pukat tarik, merajut, foto mengenakan kostum lama, les biola dan banyak lagi aktivitas lain.
Dari sekitar 30 unit rumah singgah di Muntok, kata dia, lokasinya berada di tengah kota sehingga memudahkan wisatawan untuk mengakses tempat-tempat yang wajib dikunjungi, seperti tempat kuliner, pusat pemerintahan, museum dan bangunan bersejarah penting lainnya.
"Kami yakin wisatawan akan puas menikmati keindahan, keramahan dan kebesaran Muntok zaman dahulu," kata dia.
Ia menjelaskan, rumah singgah di Kota Muntok umumnya bangunan rumah warga yang bergaya arsitektur Eropa, Melayu dan Cina yang berlokasi di jantung kota sehingga memiliki akses yang dekat dengan berbagai pusat aktivitas keseharian warga setempat.
"Rumah singgah di klaster Eropa didominasi bangunan bergaya aksitektur Eropa yang mampu memberikan sensasi kenyamanan pengunjung dan sebagian besar tercatat dalam inventarisasi bangunan cagar budaya yang dilestarikan," kata dia.
Bagi wisatawan yang ingin merasakan sentuhan suasana adat Melayu Muntok, kata dia, pengelola juga menyediakan rumah singgah yang berada di klaster Melayu yang memeiliki ciri bangunan khas gaya Melayu lengkap dengan ornamen dan furnitur rumah tangga.
"Pengunjung juga dapat berinteraksi dengan pemilik rumah dalam berbagai aktivitas, seperti memasak, diskusi budaya, sejarah dan kesenian masyarakat setempat," kata dia.
Ia mengatakan, rumah singgah di Kota Muntok memiliki keunggulan suasana yang mengedepankan sejarah dan budaya lokal yang dimiliki.
Selain itu, tarif yang diberikan cukup terjangkau, yaitu antara Rp150.000 hingga Rp200.000 per hari dengan fasilitas standar rumahan.
"Kami berharap dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, Kota Muntok yang terkenal dengan sejarah kota tua dan lingkungan sosial masyarakat yang cukup terbuka mampu menjadi salah satu alternatif wisatawan yang ingin belajar sejarah dan budaya masyarakat Melayu Bangka," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015