Andrea Miranda menceritakan tantangannya berperan sebagai sesosok wanita yang berubah menjadi kuntilanak atau kunti di drama musikal horror "IBU".
"Sebenarnya kalau pada saat latihan, kebetulan kita memang karena ini sifatnya hybrid, jadi kita berusaha untuk menggabungkan teater dengan film. Sehingga pola latihan kita adalah pola latihan teater gitu," jelas Andrea saat meet and greet drama musikal horror "IBU" secara virtual, Kamis (4/11).
"Jadi betul-betul dari scene 1, 1A, 2, 3, 4 sampai selesai itu diurut gitu semuanya. Sehingga proses itu membantu aku pribadi ya untuk bisa memahami perjalanan hidup Atiqah ini gitu. Jadi ketika kemudian menjadi sosok kunti, itu terbawa terus gitu rasa dendamnya, rasa nggak terimanya, sedih, semuanya tuh kebawa gitu," lanjutnya.
Dengan proses seperti itu, Andrea mengatakan bahwa dia merasa cukup tertantang karena proses pengambilan gambar tidak dilakukan secara berurutan seperti saat melakukan latihan teater.
"Jadi ketika proses syuting tantangannya adalah karena syuting kan nggak ngurut seperti kita latihan teater ya. Justru malah scene ketika menjadi kunti itu shoot-nya di awal-awal ya itu masih siang. Kemudian baru menjadi Atiqah di scene awal gitu," ujar Atiqah.
"Cuma karena prosesnya proses latihan teater jadi sudah lumayan nempel lha level intensity-nya tuh dimana sih gitu. Jadi ketika kita mulai proses syuting, aku tinggal mengingat saja waktu latihan kemarin rasanya seperti apa," sambungnya.
Drama musikal horror "IBU" diperankan oleh Andrea Miranda sebagai Atiqah, Morgan Oey sebagai Surya, Nino Prabowo sebagai Soma, Sita Nursanti sebagai Bibi dan Chandra Satria sebagai Pieter.
Musikal tersebut juga turut melibatkan Aditya Purwa Purwa sebagai sutradara, Rusmedia Agus sebagai co-sutradara, Yunus Pasolang, I.C.S sebagai sinematografer, Ricardo Marpaung sebagai penata artistic, Andhy Pulung sebagai video editor, Ammir gita sebagai penata musik, Ursula S. Gayatri sebagai penata kostum, Titien Wattimena sebagai produser dan penulis naskah serta Handradjasa sebagai makeup artist.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Sebenarnya kalau pada saat latihan, kebetulan kita memang karena ini sifatnya hybrid, jadi kita berusaha untuk menggabungkan teater dengan film. Sehingga pola latihan kita adalah pola latihan teater gitu," jelas Andrea saat meet and greet drama musikal horror "IBU" secara virtual, Kamis (4/11).
"Jadi betul-betul dari scene 1, 1A, 2, 3, 4 sampai selesai itu diurut gitu semuanya. Sehingga proses itu membantu aku pribadi ya untuk bisa memahami perjalanan hidup Atiqah ini gitu. Jadi ketika kemudian menjadi sosok kunti, itu terbawa terus gitu rasa dendamnya, rasa nggak terimanya, sedih, semuanya tuh kebawa gitu," lanjutnya.
Dengan proses seperti itu, Andrea mengatakan bahwa dia merasa cukup tertantang karena proses pengambilan gambar tidak dilakukan secara berurutan seperti saat melakukan latihan teater.
"Jadi ketika proses syuting tantangannya adalah karena syuting kan nggak ngurut seperti kita latihan teater ya. Justru malah scene ketika menjadi kunti itu shoot-nya di awal-awal ya itu masih siang. Kemudian baru menjadi Atiqah di scene awal gitu," ujar Atiqah.
"Cuma karena prosesnya proses latihan teater jadi sudah lumayan nempel lha level intensity-nya tuh dimana sih gitu. Jadi ketika kita mulai proses syuting, aku tinggal mengingat saja waktu latihan kemarin rasanya seperti apa," sambungnya.
Drama musikal horror "IBU" diperankan oleh Andrea Miranda sebagai Atiqah, Morgan Oey sebagai Surya, Nino Prabowo sebagai Soma, Sita Nursanti sebagai Bibi dan Chandra Satria sebagai Pieter.
Musikal tersebut juga turut melibatkan Aditya Purwa Purwa sebagai sutradara, Rusmedia Agus sebagai co-sutradara, Yunus Pasolang, I.C.S sebagai sinematografer, Ricardo Marpaung sebagai penata artistic, Andhy Pulung sebagai video editor, Ammir gita sebagai penata musik, Ursula S. Gayatri sebagai penata kostum, Titien Wattimena sebagai produser dan penulis naskah serta Handradjasa sebagai makeup artist.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021