Sungailiat (Antara Babel) - Seluas 7.000 hektare hutan produksi di Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, segera ditanami singkong casesa karena dinilai masih memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan dan mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Ada sekitar 7.000 hektare hutan produksi, dan akan ditanami singkong casesa yang berguna untuk pembuatan tepung tapioka," kata Bupati Bangka Tarmizi Saat di Sungailiat, Senin.

Ia mengatakan penanaman singkong tersebut selain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat juga sebagai salah satu alternatif pasca penambangan timah.

"Harga singkong ini lumayan tinggi bisa mencapai Rp800 per kilogram dengan satu pohon bisa menghasilkan 15 kilogram," katanya.

Ia mengatakan sekarang di Bangka baru ada satu pabrik tapioka dan rencananya minimal ada lima pabrik di Kabupaten ini untuk menampung singkong-singkong hasil panen para petani.

"Keberadaan pabrik-pabrik pengelolaan singkong ini diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat kearah yang lebih baik," katanya.

Menurut bupati, bertanam singkong casesa merupakan salah satu mata pencarian yang cukup menjanjikan ditengah ekonomi yang semakin sulit.

"Selain mudah dibudidayakan, risiko gagal panen sangat kecil dibanding komoditi lain. Bahkan, singkong jenis casesa ini aman dari serangan hama, seperti babi dan kambing sehingga perawatannya tidak begitu sulit," ujarnya.

Selain itu, bupati juga berharap masyarakat kembali bercocok tanam mulai dari padi, ubi, cabe, karet, sawit maupun tanaman palawija.

"Saya berharap masyarakat agar lebih kreatif lagi memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan perekonomian bagi para petani itu sendiri," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015