Pangkalpinang (Antara Babel) - Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Cabang Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan memprioritaskan pengembangan usaha budi daya tanaman ubi kasesa melalui dana bergulir guna meningkatkan perekonomian.
"BPRS dipercaya oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengelola dana bergulir. Dana tersebut nantinya akan di prioritaskan bagi pengembangan usaha budi daya tanaman ubi kasesa," ujar Kepala BPRS Cabang Pangkalpinang, Aliman, Kamis.
Menurut dia, ubi kasesa menjadi alternatif atau solusi untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
"Dari pekerjaan utama yang digeluti sehari-hari, bertanam ubi kasesa jauh lebih dapat menampung para tenaga kerja dan bisa mengatasi pengangguran," katanya.
Dana bergulir yang akan disalurkan kepada petani ubi kasesa sejumlah Rp15 juta hingga Rp60 juta setiap petani.
Dana bergulir tersebut juga untuk merangsang para petani di Babel agar bercocok tanam ubi kasesa.
"Di tambah lagi dengan berdirinya pabrik tapioka di Babel secara otomatis dapat merangsang para petani kita untuk bercocok tanam ubi kasesa," ujarnya.
Ia mengatakan, nantinya ubi kasesa akan diproduksi menjadi bahan tepung tapioka yang sekarang memang sedang digalakkan di Pulau Bangka.
"Tanaman satu ini dapat dijadikan bahan baku utama pembuat tepung tapioka," ujarnya.
Menurut dia lagi, banyak manfaat dari ubi kasesa karena selain sari tepungnya, ampas limbahnya juga bisa diolah menjadi pupuk tanaman dalam pengolahan tanah yang dapat ditanam kembali dan bisa menjadi bahan bakar gas.
"Melihat dari perkembangannya, ubi kasesa ini sangat mudah diolah petani kita, apalagi yang namanya ubi kata orang Bangka dilempar batangnya saja bisa tumbuh, apalagi memang dikembangkan dengan cara bercocok tanam lewat sektor perkebunan," katanya.
Ia berharap melalui dana bergulir tersebut banyak masyarakat yang akan bercocok tanam ubi kasesa sehingga dapat menggeliatkan perekonomian Babel.