Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, menyerahkan bantuan fasilitas benih, serta sarana dan prasarana pertanian kepada para petani dan peternak, yang berlangsung di Desa Keretak, Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng).

Dihadapan para petani dan peternak dari berbagai desa di Kecamatan Sungaiselan, Gubernur Erzaldi menjelaskan bantuan itu sebagai bentuk perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel terhadap kemajuan pada bidang ketahanan pangan di Bumi Serumpun Sebalai. 

Upaya ini telah berbuah hasil dan mendapatkan pengakuan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Babel menjadi provinsi kelima dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di Indonesia. Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) Babel juga termasuk dalam kategori tertinggi se-Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi kita paling tinggi di Sumatera, dan tertinggi kelima di Indonesia. Pertumbuhan ini berbeda dengan yang sebelumnya. Kalau dulu pertumbuhan ekonomi karena harga timah naik, tapi sekarang pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi dari sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya terus memberikan perhatian khusus terhadap tiga sektor tersebut, dengan memperbanyak pengelolaan potensi komoditi yang ada di Babel, termasuk buah-buahan. Begitu pula di sektor peternakan. 

Ia berharap, peternak di Babel tidak hanya mengandalkan pendapatan hanya dari penjualan daging saja, tetapi juga dapat memanfaatkan potensi lain seperti dari pengolahan kotoran, dan urine sapi.

"Kita terus memperbanyak potensi komoditi. Saya ingin petani penghasilannya tidak hanya dari panen dalam setahun, 6 bulan, ataupun 3 bulan, tetapi setiap harinya ada pendapatan. Seperti peternakan di Babel, bukan hanya berswasembada dagingnya saja, tapi juga ada potensi lain," bebernya.

Untuk itu, ia berpesan agar petani dan peternak harus mampu mengambil setiap peluang yang ada, sehingga akan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai saat ini. 

Lembaga seperti kelompok tani pun, dinilai Gubernur Erzaldi memiliki peran sebagai wadah bagi setiap individu petani, untuk saling memberikan masukan dan berbagi ilmu.

"Mental petani kita harus betul-betul dapat berpikir ke depan, dan mencari peluang yang ada dalam mengembangkan potensi komoditi. Lembaga juga harus dibuat, jangan dianggap enteng seperti gapoktan. Kalian harus kompak, jangan gara-gara hasil teman lebih baik kalian tercerai-berai, tapi justru harus saling berbagi ilmunya. Untuk bantuan yang sudah diberikan, digunakan sebaik-baiknya jangan disia-siakan," pungkasnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021