Bangka Barat (Antara Babel) - Polisi Sektor Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung menertibkan sejumlah pedagang untuk mengantisipasi peredaran petasan menjelang bulan suci Ramadhan 1436 Hijriyah.

"Pada operasi cipta kondisi yang kami gelar Selasa (16/6) sekitar pukul 15.00 WIB hingga selesai kami menemukan sejumlah petasan yang dijual beberapa pedagang di Kecamatan Tempilang," ujar Kepala Polres Bangka Barat melalui Kapolsek Tempilang Ipda Irwan, di Tempilang, Rabu.

Ia mengatakan, sejumlah barang bukti yang disita polisi dari para pedagang tersebut kemudian diamankan di Mapolsek Tempilang untuk dimusnahkan.

Dia menerangkan, sejumlah barang bukti yang ditemukan polisi pada kegiatan itu berupa delapan bungkus mercon cabai, enam bungkus smoke one, enam kotak silver gf, sembilan kotak kecil silver gf di lapak milik Marta (19) yang berlokasi di Jalan Panglima Angin, dekat Tugu Ketupat Tempilang.

Selain itu, polisi juga menemukan empat bungkus petasan asap aladin di lapak Ahyar (38), 31 kotak smoke one, 16 bungkus mercon cabai, 19 bungkus silver gt dan dua bungkus besar jenis galaxi di lapak milik Heri (30) yang berlokasi di Benteng Kota.

"Di lapak milik Sidik (35) di Pasar ikan Tempilang, kami menemukan 10 bungkus smoke one, 25 bungkus mercon cabai, 21 bungkus silver gt dan 10 batang mercon jenis super kaget," kata dia.

Ia mengatakan, seluruh barang bukti yang berhasil ditemukan polisi terpaksa disita karena selain membahayakan masyarakat juga para pedagang tidak memiliki izin penjualan barang-barang tersebut.

"Penertiban ini merupakan salah satu bentuk antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, karena berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pada saat jelang Ramadhan kami menemukan anak-anak dan remaja melakukan perang-perangan dengan menggunakan petasan," kata dia.

Ia mengatakan, operasi cipta kondisi serupa akan terus digalakkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di daerah itu.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015