Sungailiat (Antara Babel) - Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tarmizi Saat meminta para mahasiswa dari Universitas Bangka Belitung (UBB) ikut membantu mengelola kolong atau waduk bekas penambangan bijih timah agar dapat dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat.

"Saya berharap mahasiswa UBB yang sedang melakukan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dapat mengelola kolong atau waduk bekas penambangan bijih timah yang selama ini kurang dimanfaatkan," katanya di Sungailiat, Rabu.    
    
Menurut bupati, jumlah kolong di daerah itu sangat banyak karena hampir ada di setiap wilayah kecamatan dan belum dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan masyarakat.

"Saya optimistis peran mahasiswa dapat membantu masyarakat pedesaan dalam rangka meningkatkan ekonominya, di antaranya melalui pemanfaatan kolong-kolong tersebut," katanya.

Dia mengatakan, kolong yang terlantar merupakan potensi bagi budidaya perikanan air tawar maupun untuk kegiatan usaha lainnya yang memberikan kontribusi positif.

"Budidaya perikanan air tawar masih berpeluang dikembangkan seperti ikan nila, gurami, lele dan sejenisnya," kata bupati.    
    
Ia mengatakan, program ketahanan pangan harus mendapat dukungan penuh semua pihak termasuk keterlibatan mahasiswa dalam mengelola dan mengembangkan kolong.

Sementara pendamping KKN mahasiswa UBB, Fadilah Sobri mengatakan mahasiswa yang melaksanakan KKN di Kabupaten Bangka sebanyak 435 orang yang difokuskan untuk mengelola atau mengoptimalkan keberadaan kolong.

"Saya optimistis pengelolaan kolong dengan baik dan benar dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat maupun pemerintah daerah," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015