Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang tutup tahun 2021 menguat di tengah minimnya sentimen baik global maupun domestik.

Rupiah sore ini ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.263 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.270 per dolar AS.

"Akhir tahun ini kelihatannya sangat minim sentimen selain dari kasus Omicron di global yang sempat cetak rekor baru dalam beberapa waktu terakhir," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi Jakarta, Jumat.

Di Indonesia sendiri, lanjut Nikolas, ada kekhawatiran terhadap penyebaran Omicron oleh kasus impor, namun masih terlihat terkendali hingga akhir tahun ini.

"Dari dolar AS volume perdagangan juga relatif minim dengan fluktuasi harga yang terlihat lebar karena kurangnya volume transaksi," ujar Nikolas.

Sementara itu jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (30/12) kemarin mencapai 189 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 7 kasus sehingga totalnya mencapai 144.088 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 399 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 4.311 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 160,01 juta orang dan vaksin dosis kedua 113 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.267 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.253 per dolar AS hingga Rp14.281 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat ditutup melemah ke posisi Rp14.278 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.269 per dolar AS.
 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021