Saham-saham Jepang berakhir lebih tinggi pada Rabu, karena investor mengambil saham-saham yang terpukul setelah komentar yang kurang hawkish dari Ketua Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell membantu Wall Street mendapatkan kembali kekuatannya.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) melonjak 1,92 persen atau 543,18 poin menjadi ditutup di 28.765,66 poin, kenaikan harian terbesar sejak 21 Desember. Sementara itu, Indeks Topix yang lebih luas terangkat 1,64 persen atau 32,54 poin menjadi 2.019,36 poin, setelah tiga sesi berturut-turut turun.
Saham-saham AS melambung semalam, dengan Nasdaq memimpin kenaikan, karena investor mencerna pernyataan Powell bahwa suku bunga kemungkinan akan naik tahun ini, seperti yang diperkirakan.
"Pernyataan Powell tidak hawkish seperti yang kami telah perkirakan, dan itu mendorong saham-saham pertumbuhan AS dan pasar Jepang mengikutinya," kata Ikuo Mitsui, fund manager di Aizawa Securities.
"Tetapi momentum ini mungkin tidak bertahan lama karena kami memiliki data harga konsumen AS, dan tergantung pada hasilnya, pasar AS dapat menurun, yang akan mempengaruhi pasar Jepang."
Data inflasi konsumen AS akan dirilis hari ini, dengan IHK utama diperkirakan mencapai 7,0 persen secara tahun-ke-tahun, meningkatkan kasus untuk kenaikan suku bunga lebih awal.
Saham-saham kelas berat Nikkei memimpin kenaikan, dengan pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron meningkat 3,75 persen, investor perusahaan teknologi SoftBank Group melonjak 6,03 persen dan pemilik jaringan toko pakaian Uniqlo, Fast Retailing bertambah 1,75 persen.
Saham-saham yang dijual baru-baru ini karena PER (price-earnings ratio) tinggi menguat kembali karena imbal hasil obligasi pemerintah AS turun. Pembuat sensor Keyence melonjak 4,98 persen setelah kehilangan lebih dari 11 persen selama seminggu terakhir, sementara pembuat motor Nidec naik 2,63 persen setelah kehilangan 7,0 persen selama periode yang sama.
Inpex naik paling tinggi di Nikkei dengan melonjak 6,48 persen, diikuti oleh saham Kawasaki Kisen Kaisha yang terangkat 5,03 persen.
Eisai yang jatuh 2,31 persen merupakan pemain terburuk di Nikkei, diikuti oleh Shinsei Bank yang kehilangan 1,65 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) melonjak 1,92 persen atau 543,18 poin menjadi ditutup di 28.765,66 poin, kenaikan harian terbesar sejak 21 Desember. Sementara itu, Indeks Topix yang lebih luas terangkat 1,64 persen atau 32,54 poin menjadi 2.019,36 poin, setelah tiga sesi berturut-turut turun.
Saham-saham AS melambung semalam, dengan Nasdaq memimpin kenaikan, karena investor mencerna pernyataan Powell bahwa suku bunga kemungkinan akan naik tahun ini, seperti yang diperkirakan.
"Pernyataan Powell tidak hawkish seperti yang kami telah perkirakan, dan itu mendorong saham-saham pertumbuhan AS dan pasar Jepang mengikutinya," kata Ikuo Mitsui, fund manager di Aizawa Securities.
"Tetapi momentum ini mungkin tidak bertahan lama karena kami memiliki data harga konsumen AS, dan tergantung pada hasilnya, pasar AS dapat menurun, yang akan mempengaruhi pasar Jepang."
Data inflasi konsumen AS akan dirilis hari ini, dengan IHK utama diperkirakan mencapai 7,0 persen secara tahun-ke-tahun, meningkatkan kasus untuk kenaikan suku bunga lebih awal.
Saham-saham kelas berat Nikkei memimpin kenaikan, dengan pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron meningkat 3,75 persen, investor perusahaan teknologi SoftBank Group melonjak 6,03 persen dan pemilik jaringan toko pakaian Uniqlo, Fast Retailing bertambah 1,75 persen.
Saham-saham yang dijual baru-baru ini karena PER (price-earnings ratio) tinggi menguat kembali karena imbal hasil obligasi pemerintah AS turun. Pembuat sensor Keyence melonjak 4,98 persen setelah kehilangan lebih dari 11 persen selama seminggu terakhir, sementara pembuat motor Nidec naik 2,63 persen setelah kehilangan 7,0 persen selama periode yang sama.
Inpex naik paling tinggi di Nikkei dengan melonjak 6,48 persen, diikuti oleh saham Kawasaki Kisen Kaisha yang terangkat 5,03 persen.
Eisai yang jatuh 2,31 persen merupakan pemain terburuk di Nikkei, diikuti oleh Shinsei Bank yang kehilangan 1,65 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022