Dewan Kerajinan nasional Daerah Kepulauan Bangka Belitung mengajak para pelaku usaha kecil dan menengah di daerah itu memanfaatkan momentum kegiatan skala internasional G20 yang akan digelar di Belitung pada 7 hingga 9 September 2022.

"Ini merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak perekonomian daerah, terutama para pelaku UKM agar semakin dikenal di tingkat nasional dan internasional," kata ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kepulauan Bangka Belitung Melati Erzaldi di Manggar, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu.

Untuk memastikan agar para pelaku UKM dan Dekranasda Belitung Timur siap mendukung kesuksesan kegiatan sekaligus memasarkan dan promosi produk lokal, hari ini Melati Erzaldi mengunjungi Gerai Kerajinan Daerah Kabupaten Belitung Timur di Manggar.

Melati mengajak pengurus dapat membaca situasi, ketika G20 bisa dilaksanakan di Belitung, maka peluang pasar akan semakin terbuka lebar.

"Akan sangat disayangkan jika momen ini tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Untuk itu, sebelum G20 berlangsung, produk sudah harus disempurnakan agar pengunjung ini tidak kehabisan produk untuk dijadikan buah tangan," ujarnya.

Provinsi Kepulauan Babel kembali mendapatkan amanat dari Pemerintah Pusat untuk menjadi tuan rumah ajang pertemuan tingkat internasional. Pulau Belitung akan menjadi lokus kegiatan Development Working Group (DWG) The Group of Twenty (G20) pada 7 hingga 9 September 2022.

"Patut disyukuri, Belitung dan Belitung Timur banyak memiliki produk variatif berbahan natural. Sebagai salah satu fokus dunia mengurangi limbah plastik, maka ecoproduk seperti pipet berbahan tanaman purun atau 'purunstraw' bisa menjadi potensi besar untuk dikembangkan," katanya.

Berbagai kerajinan yang disiapkan, antara lain gantungan kunci, songket limbongan, keramik, anyaman lidi kabong, serai wangi, hiasan kaca, dan juga keranjang berbahan lidi nipah.

Tidak hanya kerajinan tangan, gerai ini juga ikut memasarkan makanan khas Belitung produksi olahan masyarakat Belitung Timur.

"Kalau bisa koleksi batiknya dilengkapi dan dipajang sehingga banyak pilihan pembeli. Kemudian keramik yang dihasilkan haruslah punya nilai guna, jangan hanya jadi hiasan semata," Melati berpesan.

Harapannya, semua barang dan makanan yang dijual di gerai ini telah memiliki merk, sertifikat halal, "food grade" atau layak untuk bersentuhan langsung dengan makanan, dan telah memiliki izin sehingga pemasaran akan lebih mudah dilakukan.

"Kita akan bantu para pelaku usaha agar semakin bersemangat. Lihat potensinya, kasih bantuan, kita bimbing, lalu bantu pemasarannya dan pada saat dinilai bisa mandiri baru dilepas," katanya.

Ia berharap pengurus Dekranasda kabupaten untuk terus bergerak agar memberikan manfaat kepada para pelaku usaha, baik dalam pendampingan, bimbingan hingga menjembatani para pelaku usaha sehingga seluruh potensi dan kerajinan bisa terangkat.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022