Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Safriati Safrizal menginginkan agar Dekranasda Babel lebih mempunyai “ritme” lagi kedepannya agar masyarakat mengetahui setiap kegiatan yang dilakukan Dekranasda. Hal ini disampaikannya kepada Sekretaris Dekranasda Subekti Saputra dan para pengurus Dekranasda pada saat pertemuan di Kantor Dekranasda Prov. Kep. Babel, Kamis (18/1/2024).
Salah satu untuk mendukung kemajuan Dekranasda, Safriati mengatakan media sosial Dekranasda harus dikelola dengan baik agar tiap aktivitas yang dilakukan Dekranasda dapat terpublikasi dan dapat terhubung dengan Dekranasda kabupaten/kota.
“Kemudian kita pikirkan juga sinergitas apa yang bisa kita lakukan dengan kabupaten/kota,” ujarnya.
Selain meninjau keadaan Kantor Dekranasda, beberapa hal penting lain menjadi perhatian Safriati. Ia membahas persiapan mengikuti beberapa event yang akan diikuti Dekrasnada Babel di tingkat nasional seperti HUT Dekranasda di Koto Solo pada tanggal 15 Mei 2024 mendatang. Ia mengharapkan agar di event tersebut Dekranasda Babel bisa menampilkan produk-produk berkualitas dengan harga terjangkau.
Berikutnya, Safriati meminta agar mengaktifkan kembali dan memperbanyak gerai-gerai UMKM yang ada di bandara-bandara seperti di bandara Jakarta dan Palembang tentunya diisi dengan produk-produk pilihan dan unggulan.
“Jadi tidak asal produk, tetapi dipilih dan saring dulu, kemudian kita screening, kira- kira apa yang orang-orang butuhkan, pada saat mereka tidak sempat membeli oleh-oleh jadi bisa membelinya di kita dengan harga terjangkau” jelasnya.
Terutama sekali, Safriati menekankan adanya kebijakan harga yang lebih ekonomis pada produk-produk Babel. Harapannya, agar harga jual produk tersebut tidak terlalu tinggi, mengingat banyaknya kunjungan tamu dari luar Babel.
Tak hanya itu saja, Safriati juga memberikan perhatian penuh kepada pelaku industri yang juga merupakan pelaku UMKM. Ia akan berkunjung dan mensupport para pelaku UMKM kecil apabila ada kendala, kemudian membina dan memberikan arahan bagaimana mengembangkan usahanya. Untuk itu, diperlukan data hal klasifikasi para pelaku usaha tersebut.
“Jadi kita semua kerja itu berdasarkan data sehingga benar- benar tepat kebijakan yang telah kita buat,” pungkas Safriati.