Babel gencarkan edukasi pembinaan pola asuh anak remaja

Pangkalpinang (ANTARA) - TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan sosialisasi dan edukasi pembinaan pola asuh anak dan remaja di lingkungan keluarga, agar generasi muda daerah itu terhindar dari pengaruh negatif di tengah kemajuan digitalisasi.

"Kegiatan ini sangat penting agar anak-anak terhindar dari bullying, seks bebas, narkoba, kekerasan dan lainnya yang merusak masa depannya," kata Penjabat Ketua TP PKK Babel Safriati Safrizal di Desa Sekar Biru Bangka Barat, Jumat.

Ia mengatakan kegiatan sosialisasi pentingya pembinaan pola asuh anak dan remaja di Desa Sekar Biru Kabupaten Bangka Barat ini, sebagai langkah untuk meningkatkan peran orang tua dalam mendidik dan menjaga anak-anaknya dari pengaruh-pengaruh negatif kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat.

"Hari ini kita fokuskan di Sekar Biru karena desa ini dikenal sebagai desa digital di Bangka Barat ini," ujarnya.

Ia bersyukur para peserta didominasi ibu-ibu di Desa Sekar Biru ini sangat antusias mengikuti sosialisasi pembinaan pola asuh anak dan remaja ini, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan orang tua dalam mencegah terjadinya bullying , seks bebas, narkoba, kekerasan terhadap anak-anak.

“Ibu-ibu sekalian, terkait dengan pola asuh anak dan remaja di era digital sedang merebak dalam dunia anak-anak kita. Oleh karena itu, mari kita sama-sama bergandengan tangan untuk bisa mengatasi, mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan,” ajaknya.

Ia mengingatkan saat ini merupakan musim pancaroba, sehingga banyak pasien- pasien yang dirawat di rumah sakit menderita demam berdarah.

"Pada kesempatan ini, saya meminta untuk menggerakkan kembali ibu-ibu PKK yang mungkin ada sebagai kader jentik untuk menggiatkan kembali kegiatan gotong royong di lingkungan masing-masing," katanya.

Kepala Desa Sekar Biru Munarfazah mengatakan pentingnya untuk menjaga anak-anak agar tidak mengarah ke hal negatif dan diharapkan agar anak-anak di desanya bukan hanya tekun dalam agama, melainkan juga mengenal dunia luar tetapi untuk hal yang positif.

“Kami sebagai pemerintah desa harus berperan aktif dari dini, dari mulai mendidik kemudian membina dengan bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan kepolisian,“ katanya.