Emas sedikit berubah di sesi Asia pada Selasa pagi, karena investor berhati-hati menunggu isyarat kenaikan suku bunga dari pertemuan Federal Reserve AS, sementara safe-haven emas didukung oleh perdagangan risk-off atas kekhawatiran perselisihan Rusia-Ukraina.

Emas berjangka AS diperdagangkan stabil di 1.842,90 dolar AS per ounce pada pukul 01.17 GMT, sementara emas spot juga diperdagangkan datar di 1.841,56 dolar AS per ounce.

NATO mengirim bala bantuan dan Amerika Serikat menempatkan pasukan dalam siaga saat ketegangan Ukraina meningkat, sementara Inggris mengatakan pihaknya menarik beberapa staf dan tanggungannya dari kedutaan besarnya di Ukraina, sehari setelah Amerika Serikat mengatakan pihaknya memerintahkan anggota keluarga diplomat untuk pergi.

Sementara itu, Wall Street bangkit kembali dari aksi jual tajam di akhir sesi menjadi ditutup lebih tinggi pada Senin (24/2/2022), karena perburuan terhadap saham-saham murah mendorong indeks bergeser ke wilayah positif.

Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun turun ke posisi terendah satu minggu pada Senin (24/1/2022), mengurangi peluang kerugian memegang emas tanpa suku bunga.

Investor fokus pada pertemuan kebijakan dua hari Fed, yang dimulai pada Selasa waktu setempat, di tengah ekspektasi bank sentral akan memberi sinyal bahwa pihaknya berencana untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Maret.

Emas umumnya dilihat sebagai lindung nilai inflasi, tetapi sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa suku bunga.

Sudan akan memperluas penggunaan ekspor emasnya untuk menutupi impor barang-barang penting, karena ia memulai anggaran 2022 yang baru tanpa bantuan asing selama penurunan ekonomi setelah kudeta.

Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,8 persen menjadi diperdagangkan di 23,77 dolar AS per ounce. Palladium turun 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 2.134,69 dolar AS per ounce dan platinum turun 0,7 persen menjadi diperdagangkan di 1.019,48 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022