Saham-saham Jepang merosot pada perdagangan sesi pagi Selasa, dengan Indeks Nikkei menyentuh level terendah lima bulan tertekan oleh kehati-hatian investor atas situasi di Ukraina dan potensi kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat dari perkiraan menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve (Fed) hari ini.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) tergelincir 1,9 persen menjadi diperdagangkan di 27.061,36 poin pada pukul 02.13 GMT, setelah jatuh sebanyak 2,1 persen menjadi 27.006,37 poin, terendah sejak 20 Agustus. Indeks Topix yang lebih luas kehilangan 2,02 persen menjadi diperdagangkan di 1.891,00 poin.
Wall Street bangkit kembali dari aksi jual curam menjadi ditutup lebih tinggi semalam, karena perburuan saham murah mendorong indeks ke bergeser ke wilayah positif.
Investor sangat memperhatikan setiap langkah Fed AS ketika bank sentral akan memulai pertemuan dua hari pada Selasa, dengan investor mulai berspekulasi bahwa ada kemungkinan kecil bahwa mereka akan mengumumkan kenaikan suku bunga yang mengejutkan.
Sebagai tanda bahwa ketegangan geopolitik memanas, NATO mengumumkan bahwa pihaknya menempatkan pasukan dalam keadaan siaga untuk mempersiapkan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.
"Investor menjadi berhati-hati setelah melihat penurunan tajam di Wall Street tadi malam, dan mereka menjadi lebih sensitif terhadap penurunan indeks berjangka AS hari ini," kata Shoichi Arisawa, Manajer Umum Departemen Riset Investasi IwaiCosmo Securities.
"Pasar akan tetap seperti ini sampai FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) selesai tetapi setelah besok, dengan dimulainya musim laporan keuangan, investor akan mulai berburu saham dengan pendapatan bagus."
Saham teknologi menyeret Nikkei lebih rendah, dengan investor perusahaan teknologi rintisan SoftBank Group kehilangan 3,53 persen, pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron jatuh 2,36 persen dan pembuat AC Daikin Industries merosot 2,58 persen.
Semua 33 sub-indeks industri di bursa diperdagangkan di zona merah, dengan perusahaan pelayaran memimpin kerugian setelah anjlok 4,57 persen.
Nihon M&A Center Holdings terperosok 10 persen setelah broker untuk merger dan akuisisi bagi perusahaan kecil itu menunda pengumuman laporan keuangannya.
Saham terkait pertahanan naik di tengah ketegangan antara Rusia dan NATO, dengan Ishikawa Seisaku melonjak 6,08 persen dan Howa Machinery menguat 0,77 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) tergelincir 1,9 persen menjadi diperdagangkan di 27.061,36 poin pada pukul 02.13 GMT, setelah jatuh sebanyak 2,1 persen menjadi 27.006,37 poin, terendah sejak 20 Agustus. Indeks Topix yang lebih luas kehilangan 2,02 persen menjadi diperdagangkan di 1.891,00 poin.
Wall Street bangkit kembali dari aksi jual curam menjadi ditutup lebih tinggi semalam, karena perburuan saham murah mendorong indeks ke bergeser ke wilayah positif.
Investor sangat memperhatikan setiap langkah Fed AS ketika bank sentral akan memulai pertemuan dua hari pada Selasa, dengan investor mulai berspekulasi bahwa ada kemungkinan kecil bahwa mereka akan mengumumkan kenaikan suku bunga yang mengejutkan.
Sebagai tanda bahwa ketegangan geopolitik memanas, NATO mengumumkan bahwa pihaknya menempatkan pasukan dalam keadaan siaga untuk mempersiapkan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.
"Investor menjadi berhati-hati setelah melihat penurunan tajam di Wall Street tadi malam, dan mereka menjadi lebih sensitif terhadap penurunan indeks berjangka AS hari ini," kata Shoichi Arisawa, Manajer Umum Departemen Riset Investasi IwaiCosmo Securities.
"Pasar akan tetap seperti ini sampai FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) selesai tetapi setelah besok, dengan dimulainya musim laporan keuangan, investor akan mulai berburu saham dengan pendapatan bagus."
Saham teknologi menyeret Nikkei lebih rendah, dengan investor perusahaan teknologi rintisan SoftBank Group kehilangan 3,53 persen, pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron jatuh 2,36 persen dan pembuat AC Daikin Industries merosot 2,58 persen.
Semua 33 sub-indeks industri di bursa diperdagangkan di zona merah, dengan perusahaan pelayaran memimpin kerugian setelah anjlok 4,57 persen.
Nihon M&A Center Holdings terperosok 10 persen setelah broker untuk merger dan akuisisi bagi perusahaan kecil itu menunda pengumuman laporan keuangannya.
Saham terkait pertahanan naik di tengah ketegangan antara Rusia dan NATO, dengan Ishikawa Seisaku melonjak 6,08 persen dan Howa Machinery menguat 0,77 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022